Saturday, December 19, 2009

Hammam


Jika anda ditawari mandi dengan air panas di tempat yang bagus namun anda harus mandi ditengah kerumunan orang apakah serta merta anda mau? mungkin hampir sebagian besar dari kita akan menolak dengan dalih privasi (ini bukan seperti kolam renang lo) dan sebagainya tapi tidak begitu dengan masyarakat Maroko. Mereka menjalani rutinitas mandi beramai-ramai dari kecil hingga dewasa tidak terkecuali pria maupun wanita atawa anak-anak tentunya ruang mandinya terpisah.

Kebiasan masyarakat Maroko adalah tidak membangun kamar mandi di masing-masing rumah kecuali hanya kalangan masyarakat atas. Mereka hanya menyediakan WC atau kakus saja jadi kegiatan mandi mereka lakukan di sebuah tempat yang mereka namakan HAMMAM. Hammam memiliki dua bagian yang terpisah antara pria dan wanita. Biaya masuk ke hammam bervariasi antara 5 DH sampai 10 DH dengan waktu yang tidak terbatas. Biasanya hammam buka dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Air yang berada di hammam dipanaskan dengan metode mirip cara kita merebus air dengan menggunakan tungku besar yang dipanaskan dengan bantuan kayu bakar.

Di dalam hammam kita bisa menemukan fasilitas penitipan barang, keran air panas dan air dingin (bersuhu ruang) serta ember yang dapat dipinjam juga ada beberapa orang yang menawarkan jasa menggosok badan. Biasanya orang yang ke hammam sudah membekali dirinya dengan ember sendiri, sabun dan keperluan mandinya serta tempat duduk kecil sejenis dinglik.

Mandi didalam hammam yang mempunyai suasana seperti sauna dengan uap panasnya merupakan keunikan tersendiri. Mereka menjalani aktivitas mandi seraya bercengkarama dengan sesamanya. Perlu diketahui bahwa salah satu ajang silaturrahmi diantara mereka berlangsung di hammam. Mereka selalu berangkat bersama-sama ke hammam dengan ember ditangan serta segembol tas besar berisi peralatan mandinya, yah pokoknya heboh sekali, maklum mereka ke hammam hanya seminggu sekali (jadi selama absen ke hammam ga pernah mandi? Yup begitulah!) jadi sekali pergi mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam di dalam.

Ritual mandi akan maksimal selama memakai sabun khusus untuk melunturkan daki yang bernama SABUN BILDI yang dibuat secara tradisional berbentuk menyerupai gemuk atau pelumas. Sabun tersebut berwarna coklat tua kehitam-hitaman dengan aroma khasnya, ada juga yang berwarna hijau muda. Sabun tersebut juga bukan hanya dipakai mandi oleh orang setempat namun bisa juga dipakai untuk membersihkan panci atau peralatan masak yang berbahan dasar metal. Segala noda baik itu berupa bekas gosong kehitaman maupun bekas minyak akan segera hilang dengan keampuhan sabun tersebut tampa membuat tangan menjadi kasar.

Ada dua jenis hammam yang dibedakan dengan fasilitas plusnya yaitu hammam yang berfungsi sebagai tempat mandi saja dan hammam yang menerima jasa untuk memanggang roti, ikan dan lain-lain. Tempat pemanggangan tersebut lazim disebut dengan FARRAN oleh orang setempat. Hal itu dimungkinkan ada karena farran tersebut hanya menumpang panas dari tungku pembakaran air jadi miriplah dengan cara tradisional nenek moyang kita dahulu memanggang. Roti atau sesuatu yang dipanggang hanya di taruh diruangan khusus dalam tungku dan api yang lagi menyala. Kegiatan memanggang dilakukan hampir sebagian besar masyarakat Maroko terutama yang berada di pinggir kota dan yang berekonomi menengah kebawah. Bagi orang yang memanggang hanya dikenakan biaya sebesar 1 DH atau dapat membagi sama rata yang dipanggangnya namun yang lazim di bagi hanyalah roti saja. Farran juga menjual hasil panggangan yang sudah jadi kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Selain hammam ada lagi tempat pemandian umum lainnya bernama DOUCHE itu berupa ruang-ruang kecil terbagi-bagi antara satu dengan lainnya serta hanya dipakai oleh satu orang saja. Douche tidak menyediakan keran air panas namun shower seperti yang tersedia diberbagai tempat fitness terkemuka. Biaya ke douche berkisar antara 5 sampai 10 DH.


Sabun Bildi


Didalam Hammam

Source pic www.2m.tv/images/acc-simpl-lamassat-beauté-s.jpg and http://www.lallamira.ma

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

The beginning of making this blog

Maroko atau al-Magrib (Morocco: Inggris), pada awalnya sungguh tidak pernah terpikirkan autor untuk mengunjunginya apalagi sampai menetap di negeri yang sangat asing tersebut bahkan sangat jarang terdengar oleh telinga dan sedikit pun tidak pernah terbetik di hati saya untuk mengunjunginya.

Ia terletak di benua Afrika bagian utara, berbatasan dengan negara: Spanyol di sebelah utara, Aljazair di sebelah timur, Mauritania di sebelah selatan dan di bagian sisi baratnya membentang lebar samudera Atlantik hingga ke benua Amerika. Jarak dari Indonesia sendiri ditempuh 18 jam perjalanan via airplane.

Maroko menyimpan sejuta kenangan yang hampir dipastikan tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bagaimana tidak, di negeri Ibnu Batouta tersebutlah penulis bertemu, menikah dan mengarungi empat tahun bahtera perkawinan. Negerinya sangat eksotik sayang untuk dilupakan begitu saja berlalu termakan waktu.

Tujuan awal penulisan blog ini adalah pengenalan dan penggalian budaya masyarakat setempat (Maroko red) serta dokumentasi perjalanan saya selama merantau di negeri tersebut. Berbekal dengan pengalaman tinggal selama empat tahun tersebut serta keinginan kuat untuk mendokumentasikan cerita-cerita unik pelengkap koleksi foto serta budaya dan tradisi masyarakat setempatlah membuat saya sedikit nekat untuk menuliskan blog pertama saya ini.

Saya memilih Judul "Untaian Cerita dari al-Magribi", untuk mendokumentasikan setiap perjalanan penulis ke daerah-daerah tertentu serta objek unik yang penulis tidak pernah jumpai dimanapun baik di Qatar, tempat bermukim penulis sebelumnya seperti sistem jual beli dan Driyal yang berlaku serta sempat membuat keki dan kelimpungan penulis.

Saya sangat mengharapkan blog ini dapat menjadi semacam buku 'pintar' yang berisi info-info singkat yang dibutuhkan orang yang ingin berkunjung ke negara tersebut juga dapat menjadi tour naratif yang deskriktif sehingga seolah-olah pembaca dapat merasakan 'aroma' Maroko serta menyelami pengalaman saya.

Banyak sekali hal-hal yang sangat layak kita ketahui tentang Maroko, bagaimana tidak Indonesia sebagai Negara Islam terbesar harus tahu tentang sejarah peradaban Andalusia yang sangat lama serta kokoh yang berada di sebagian daerah Maroko. Juga dari segi tokoh-tokoh baik ilmuwan, penjelajah dan pejuang yang mengharumkan segenap persada dunia Islam pada khususnya adalah orang Maroko. Hubungan emosional masyarakat Maroko dan Indonesia yang sangat dekat juga dirasakan penulis sebagai alasan tepat penulisan blog ini. Bagaimana tidak dahulunya proklamator kita dan raja Mohammed V berkarib dekat sampai-sampai terdapat penamaan jalan yang mengambil nama 'Jakarta', 'Bandoeng' serta 'Soekarno' begitu pula terdapat nama tempat 'Casablanca' yang sebenarnya adalah nama salah satu kota penting di Maroko.

Mungkin selama ini terbetik dalam benak kita bahwa universitas Islam yang tertua di dunia adalah Al Azhar-Cairo padahal ditilik dari sejarah ternyata universitas Al Karawiyyin di kota Fes telah berdiri kokoh 120 tahun sebelum Al Azhar serta adalah salah satu alumninya seorang pemimpin gereja katolik tertinggi Vatikan-Roma yaitu Paus Paulus Salvatore VIII!!!.

Arita Agustina Med HATTA