Terletak di jantung kota dan di tepi laut Atlantik. Dari jauh kelihatan seolah-olah masjid tersebut terapung dilaut dan memang hampir separuh masjid tersebut berada di laut yang ditimbun. Menurut salah seorang masyarakat setempat, dulunya tempat tersebut adalah laut seluruhnya sebelum ditimbun.Nama masjid tersebut diambil dari nama raja terdahulu yaitu Hasan II. Didisain oleh arsitek berkebangsaan Prancis yang bernama Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues
Konon masjid itu sekarang adalah terbesar kelima didunia setelah dua masjid Haramain di Mekah dan Madinah dan menaranya tertinggi didunia yaitu 210 m (689 ft) .
Masjid ini mulai dibangun pada tahun 80 dan selesai pada hari ulang tahun ke-60 raja Hasan II pada tahun 1989 namun masjid ini baru di resmikan pada tanggal 30 Agustus 1993. Menurut data pemerintah daerah setempat masjid ini menghabiskan dana sebanyak $800 juta dollar.
Dibutuhkan sebanyak 2500 kuli dan 10.000 seniman untuk membangun masjid ini . Material masjid ini adalah granit, gips, kayu, dan pualam yang keseluruhannya berasal dari Maroko namun tiang-tiangnya dan lampu gantungnya berasal dari Italia.
Masjid ini adalah satu-satunya masjid yang mengizinkan orang non-muslim untuk melihat-lihat. Setiap hari ada saja bus-bus yang rata-rata dari Eropa entah dari Prancis, Italia dan lainnya datang melihat interior masjid tersebut.
Masjid ini juga masjid yang termegah dan termodern yang ada di Maroko.
Didalamnya kita dapat jumpai elevator, keran-keran air panas dan lantai yang anti panas. Disekeliling halamannya kita dapat temui perpustakaan dan universitas. Terdapat berbagai jenis pola mozaik khas Andalus yang disebut juga Zellige atau Zillij yang beraneka ragam. Mozaik tersebut tersusun dari keramik yang di potong menurut pola dan disusun serta dilengketkan pada terakota.
No comments:
Post a Comment