Impian untuk melihat dari dekat makam Ibnu Batuta membuat saya dan suami melangkahkan kaki ke tempat ini. Dengan berjalan mendaki dan berundak-undak sampai kelelahan tak menyurutkan semangat kami untuk tetap mencari makam tersebut tapi sayang kami tidak menemukannya dan sebagai gantinya kami menemukan tempat yang diyakini penduduk setempat yang merupakan perkampungan tempat tinggal Ibnu Batuta semasa mudanya. Mengenai makamnya tak satupun masyarakat yang tahu dimana letaknya dan di kota mana.
Kekecewaan kami akhirnya sirna ketika akhirnya kami melihat daratan Giblaltar dan pelabuhan baru dari kejauhan di atas Kasbah yang merupakan benteng peninggalan yang sudah tua termakan waktu dan tinggal separuh saja. Untuk menemukan benteng tersebut agak membingungkan karena jalannya berliku-liku dan harus melewati perkampungan masyarakat serta pasar (souk), beruntung kami mengikuti rombongan turis dan guidenya yang mau menuju kesana.
Foto didaerah pemukiman yang diyakini sebagai tempat tinggal Ibnu Batuta
No comments:
Post a Comment