Saturday, January 9, 2010

Yokohama Monogatari (the story of Yokohama) / Manga

Sebenarnya ini komik lama dan mungkin sudah ga beredar dan dicetak lagi tapi ni komik sempat membuat aku tergila-gila. Aku selalu membacanya setiap hari (iya setiap hari !!). Dulu ketemu di toko buku di Medan waktu nunggu panggilan diagnosa dokter. Liat sampulnya kok keren, beli ah !. Sempat juga sangking gilanya aku pengen dapat suami sekeren Rysuke (tokoh utama cerita ini)  dan seromantis dia (oh my God !!). 

Komik ini pertama kalinya di rilis di Jepang tahun 80 an (waks dah dama jga ya ?). komik yang berjilid 8 ini bagus banget. Dari jaman SMP sampe akhirnya udah nikah aku masih aja doyan baca buku ini. Sempat-sempatnya liburan yang cuma dua bulan ke Indonesia aku searching di taman bacaan terdekat. Dan guess what aku masih saja terharu membaca cerita ini.

Judul asli dari komik ini adalah Yokohama Monogatari which is dari bahasa Jepang dan terjemahan komiknya cuma berjudul Yokohama. Buku yang di rilis awal delapan puluhan ini di karang oleh Waki Yamato. Banyak mengajarkan tentang kegigihan seseorang mencapai cita dan cinta di awal jaman Meiji Jepang. 

Jadi ya menurut aku komik ini banyak mengajarkan falsafah hidup. Yang namanya hidup itu ga bisa dilalui dengan santai dan enak saja. Baik dia pedagang ataupun mahasiswa. 

Ada empat tokoh utama di dalam komik ini. Mereka adalah: Mariko Kanou, Ryusuke Kai, Shintaro dan Uno. Banyak keharuan, dan kelucuan di komik ini.

Cerita bermula pada tokoh yang bernama Ryusuke Kai ketika dia masih kecil dalam perjalanan dengan ibunya yang baru saja menjanda. Ayahnya yang seorang prajurit dari keluarga Samurai baru saja terbunuh dalam peperangan. Di tengah perjalanan ibunya bertemu dengan sekelompok prajurit dari pihak lawan. Mereka ingin memperkosa si ibu, karena tidak mau dipermalukan si ibu membunuh dirinya sendiri atau yang lazim di sebut Harakiri. 

Tinggallah si Ryusuke kecil sendiri. Demi menghidupi dirinya Ryusuke bekerja serabutan sebagai kuli di pelabuhan, tukang cuci piring di restoran, dll..... Di ceritakan pribadi Ryusuke tough, disiplin tapi dia sebenarnya baik (dan Handsome).

Di tempat lain, di sebuah keluarga saudagar kaya ada seorang gadis kecil yang piatu bernama Mariko Kanau. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki yang pandai melukis. Mariko juga mempunyai seorang pembantu yang bernama Uno. Uno seorang gadis manis, rajin, pintar dan polos. Dia di temukan ayah Mariko di sebuah desa yang terkena wabah penyakit mematikan. Sebelum meninggal ayahnya Uno berwasiat untuk meyerahkan Uno untuk dididik kepada ayah Mariko. 

Mariko seorang gadis yang cantik, pintar sekaligus manja dan suka iseng. Setiap hari ada saja yang dilakukannya untuk mencari perhatian ayahnya. Dia sebenarnya hanya ingin meminta pergi kesekolah tetapi pada jaman itu tidak ada wanita yang bersekolah (little bit similar to Kartini). Akhirnya keinginan Mariko pun diloloskan dan dia pergi bersama-sama Uno ke sekolah yang dikelola oleh seorang wanita asing berkebangsaan Amerika.

Mariko mempunyai tetangga yang bernama nenek Reika yang punya satu cucu yang ganteng dan pintar bernama Shintaro. Shintaro telah yatim piatu dan diasuh neneknya. Shintaro yang dipanggil kak Shin oleh Mariko dan Uno. Dia bercita-cita menjadi dokter. Dintara mereka bertiga tertanam rasa suka satu sama lain. Uno dan Mariko mencintai pria yang sama. Soon ketika mereka beranjak dewasa dan Shintaro mau pergi ke Amerika menuntut ilmu kedokteran, Shintaro melamar Mariko ke ayahnya serta berjanji akan menikah sekembalinya Shintaro ke Jepang.

Ditempat lain Ryusuke yang bertemu pertama kalinya dengan Mariko kecil dan jatuh cinta pada pandangan pertama  ketika menyelamatkan Mariko, bekerja keras mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha besar. Diantara para pedagang di luar sana dia di juluki Naga karena kegigihannya dalam bekerja.

Cerita bergulir ketika mereka semua telah dewasa dan Ryusuke yang bergelar Baron Kai telah kembali ke Jepang dan menjadi seseorang yang disegani dalam bisnis. Pada waktu itu dia ingin mempersunting Mariko yang ditolak oleh Mariko dan ayahnya karena Mariko sudah bertunangan. Ketika itu Shintaro masih menuntut ilmu. 

Terjadi sesuatu hal diluar dugaan, ayahnya Mariko meninggal karena tertimpa bongkahan kayu besar yang berapi di laut karena persaingan bisnis. Segera saja setelah itu perusahaan yang di kelola ayahnya morat-marit. Anak pertama yang diharapkan menjadi penerus tidak kompeten dalam mengelola bisnis keluarga. Akhirnya dengan mengharapkan curahan dana segar dari Ryusuke yang berjanji akan membantu perusahaan keluarga dengan syarat dinikahkan dengan Mariko, kakaknya menerima lamaran tampa sepengetahuan Mariko dengan harapan masalah perusahaan akan selesai (sebenarnya kakaknya tidak jahat tapi waktu itu hanya ada jalan itu).

Mariko terpaksa menerima kenyataan dinikahkan dengan orang yang tidak dicintainya dan menghianati pertunangannya dengan kak Shin karena tidak bisa melarikan diri dan merasa bertanggung jawab atas kelangsungan bisnis keluarga. Dia menyuruh Uno yang pada saat itu masih mencintai Shintaro pergi menggantikan dirinya menyusul ke Amerika untuk memberitahukan perihal dirinya.

Setelah berbulan-bulan perjalanan yang melelahkan akhirnya Uno sampai juga ke negara dimana kak Shin berada. Tetapi dia masih saja mendapatkan cobaaan sesampainya disana. Uangnya di curi dan alamat semua hilang. Secara tidak sengaja Toby, anak guru berkebangsaan Amerika yang menjadi guru Uno dan Mariko di masa kecil menemukan dia. Dia ditolong dalam keadaan sakit. Setelah sembuh dengan berbekal alamat yang diberikan Toby yang saat itu masih berhubungan dengan Shintaro, dia pun pergi. 

Perjalanan tidak berjalan mulus dan masih sangat melelahkan sampai pada akhirnya Uno menemukan Shintaro. Uno menyampaikan kabar dari Jepang. Kabar yang membuat Shin terluka dan berusaha melupakan tunangannya serta membuat dirinya akhirnya menyadari akan cintanya yang sebenarnya hanya milik Uno sedari mereka kecil. Tak lama mereka akhirnya pun menikah.

Mariko yang sudah menjadi nyonya Kai tetap tidak bisa menerima cinta suaminya. Dia memohon di berikan hak untuk mengelola perusahaan keluarga yang di pegang oleh Kai. Akhirnya dengan berjanji tidak akan memamfaatkan posisi suaminya untuk bernegosiasi tentang pekerjaan, permintaan Mariko di luluskan oleh suaminya yang berpikiran modern. 

Kakaknya yang diam-diam masih menjalani profesi melukisnya akhirnya melarikan diri ke Prancis dengan seorang geisha karena saling mencintai. Mereka di karuniai seorang anak dengan profesi seperti kata hatinya. Kakaknya selama ini selalu tertekan karena harus melanjutkan usaha keluarga yang tidak diminatinya, sebaliknya dengan adiknya yang sangat suka dan mempunyai bakat menjadi pedagang (pada masa itu jangankan berdagang, bersekolah saja tidak boleh bagi wanita).

Selang dua tahun kemudian Mariko akhirnya sudah bisa menyambut uluran cinta suaminya dikarenakan sebuah peristiwa di London. Pada saat itu mereka di undang oleh wanita yang pernah mengejar-ngejar Ryusuke dalam acara pesta. Mariko melihat ada seseorang yang membawa sebilah samurai ingin melukai Ryusuke, serta merta Mariko menolak Ryusuke agar menjauh dari orang itu tetapi malah melukai dirinya sendiri. Pada saat itu akhirnya Mariko menyadari cintanya yang teramat dalam pada suaminya sehingga dia ingin mengorbankan dirinya menjadi perisai pedang yang ingin melukai suaminya.

Cerita berlanjut dengan Uno yang sudah menjadi perawat kembali ke tanah airnya bersama Shintaro. Mereka berempat akhirnya bertemu dalam suasana yang tidak enak sekali. Pada masa itu Ryusuke yang berkewajiban menumpas peredaran obat bius di hadapkan dengan tuntutan dari pihak dokter yang menginginkan import obat bius untuk pengobatan. Pihak dokter di motori oleh Shintaro yang tak lain mantan tunangan Mariko. Maka muncullah sifat posesif dan cemburu Ryusuke karena takut kehilangan Mariko. Ryusuke mati-matian menolak import tersebut dikarenakan masalah tersebut dan juga karena tugasnya.

Pada suatu hari Ryusuke yang ingin menyelamatkan kuli selam di laut terluka parah. Dia dibawa ke rumah sakit milik Shintaro. Sebenarnya dia tidak mau di rawat disitu karena permasalahannya dengan Shintaro. Shintaro berhasil mengoperasi Ryusuke tampa obat bius dan karena hal itulah Ryusuke akhirnya mengizinkan import obat bius untuk kebutuhan medis. Segera saja hubungan mereka membaik dan menjadi sahabat.

Mariko yang sedang mengandung anak pertamanya diculik karena perdebatan tentang pelabuhan. Para pengusaha Tokyo ingin pelabuhan Tokyo saja yang di besarkan sementara para pengusaha Yokohama ingin pelabuhan yang seadanya itu dibangun. Adalah Palmer arsitek pelabuhan yang juga pasien dokter Shintaro di culik bersama Mariko. Palmer beristrikan wanita Jepang, mempunyai seorang anak dan sangat mencintai Jepang. 

Pada waktu itu Mariko baru saja memohon agar kolonel tersebut mau bekerjasama dengan Ryusuke karena ancaman dari pihak yang kontra terhadap pembangunan. Sedianya mereka akan bertemu Ryusuke, dalam perjalanan mereka di culik. Sepucuk surat mengabarkan penculikan tersebut. Suaminya bersama bantuan Shintaro dan Uno berhasil menyelamatkan Mariko dan kolonel Palmer.

Klimaks dari cerita ini adalah ketika Ryusuke yang pada saat itu menjemput kapas menuju Kobe mengalami musibah. Kapal beserta seluruh awaknya tenggelam. Pada saat itu Mariko baru saja melahirkan putri pertama mereka. Seminggu sudah berlalu hanya ada bangkai bekas pecahan kapal saja yang ditemukan beserta mayat-mayat dari crew kapal tetapi Ryusuke tak kunjung ditemukan. 

Mariko bersikeras mencari sendiri serta tak percaya Ryusuke telah meninggal. Akhirnya setelah berjalan jauh Mariko menemukan Ryusuke yang terluka dan lemah berjalan dari kejauhan. Mereka bertangisan dan Mariko mengabarkan bahwa keinginan Ryusuke mendirikan pelabuhan Yokohama telah di kabulkan pemerintah. Tak lama Shintaro, Uno dan kolonel Palmer yang sedari tadi mencari Mariko tampak dari kejauhan. Segera saja anak yang baru dilahirkan diberikan kepada ayahnya dan diberi nama Akiko.


Mariko Kanau

Source pic from: 
http://ivyscan.kakyoku.org/?page_id=50 and
http://www.goodreads.com/book

NB: Komik ini bisa di download di: 
http://ivyscan.kakyoku.org/?page_id=50 
Enjoy

7 comments:

  1. Salam kenal...

    Saya juga penggemar komik ini :)

    -audie sutedjo-

    ReplyDelete
  2. salam kenal

    saya baca komik ini waktu saya smp kelas 1

    dan membekas sekali ceritanya sampai sekarang. terimakasih atas info downloadan nya.

    ReplyDelete
  3. salam kenal, saya juga suka komik ini. Tapi koleksi saya tidak lengkap. berminatkah menjual cabutan? saya butuh no 5, 7, dan 8.
    Bila berminat, silakan hubungi saya di gacia_kikik@yahoo.com
    terima kasih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lam kenal jg...wah sy mo bgt tu tp sayangnya ga punya...coba cr aja di toko buku lama n loakan....tapi kynya aga susah abis dah termasuk komik langka sih...met searching ya...

      Delete
  4. Jd ingat zaman SMP sy penggemar berat komik ini cmn sayang no. 8 nya sy ga prnh baca..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

The beginning of making this blog

Maroko atau al-Magrib (Morocco: Inggris), pada awalnya sungguh tidak pernah terpikirkan autor untuk mengunjunginya apalagi sampai menetap di negeri yang sangat asing tersebut bahkan sangat jarang terdengar oleh telinga dan sedikit pun tidak pernah terbetik di hati saya untuk mengunjunginya.

Ia terletak di benua Afrika bagian utara, berbatasan dengan negara: Spanyol di sebelah utara, Aljazair di sebelah timur, Mauritania di sebelah selatan dan di bagian sisi baratnya membentang lebar samudera Atlantik hingga ke benua Amerika. Jarak dari Indonesia sendiri ditempuh 18 jam perjalanan via airplane.

Maroko menyimpan sejuta kenangan yang hampir dipastikan tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bagaimana tidak, di negeri Ibnu Batouta tersebutlah penulis bertemu, menikah dan mengarungi empat tahun bahtera perkawinan. Negerinya sangat eksotik sayang untuk dilupakan begitu saja berlalu termakan waktu.

Tujuan awal penulisan blog ini adalah pengenalan dan penggalian budaya masyarakat setempat (Maroko red) serta dokumentasi perjalanan saya selama merantau di negeri tersebut. Berbekal dengan pengalaman tinggal selama empat tahun tersebut serta keinginan kuat untuk mendokumentasikan cerita-cerita unik pelengkap koleksi foto serta budaya dan tradisi masyarakat setempatlah membuat saya sedikit nekat untuk menuliskan blog pertama saya ini.

Saya memilih Judul "Untaian Cerita dari al-Magribi", untuk mendokumentasikan setiap perjalanan penulis ke daerah-daerah tertentu serta objek unik yang penulis tidak pernah jumpai dimanapun baik di Qatar, tempat bermukim penulis sebelumnya seperti sistem jual beli dan Driyal yang berlaku serta sempat membuat keki dan kelimpungan penulis.

Saya sangat mengharapkan blog ini dapat menjadi semacam buku 'pintar' yang berisi info-info singkat yang dibutuhkan orang yang ingin berkunjung ke negara tersebut juga dapat menjadi tour naratif yang deskriktif sehingga seolah-olah pembaca dapat merasakan 'aroma' Maroko serta menyelami pengalaman saya.

Banyak sekali hal-hal yang sangat layak kita ketahui tentang Maroko, bagaimana tidak Indonesia sebagai Negara Islam terbesar harus tahu tentang sejarah peradaban Andalusia yang sangat lama serta kokoh yang berada di sebagian daerah Maroko. Juga dari segi tokoh-tokoh baik ilmuwan, penjelajah dan pejuang yang mengharumkan segenap persada dunia Islam pada khususnya adalah orang Maroko. Hubungan emosional masyarakat Maroko dan Indonesia yang sangat dekat juga dirasakan penulis sebagai alasan tepat penulisan blog ini. Bagaimana tidak dahulunya proklamator kita dan raja Mohammed V berkarib dekat sampai-sampai terdapat penamaan jalan yang mengambil nama 'Jakarta', 'Bandoeng' serta 'Soekarno' begitu pula terdapat nama tempat 'Casablanca' yang sebenarnya adalah nama salah satu kota penting di Maroko.

Mungkin selama ini terbetik dalam benak kita bahwa universitas Islam yang tertua di dunia adalah Al Azhar-Cairo padahal ditilik dari sejarah ternyata universitas Al Karawiyyin di kota Fes telah berdiri kokoh 120 tahun sebelum Al Azhar serta adalah salah satu alumninya seorang pemimpin gereja katolik tertinggi Vatikan-Roma yaitu Paus Paulus Salvatore VIII!!!.

Arita Agustina Med HATTA