Thursday, January 14, 2010

Karena kakak bukan laki-laki


Pada tahun 2006 akhir aku pulang berlibur ke Indonesia. Saat itu suamiku sedang haji dan karena tidak punya teman di Maroko akhirnya aku pulang. Pada saat itu di rumah ada tante, dua om, ibu, empat adekku serta nenek. Tak lama ibu memintaku menjaga rumah serta adek-adek karena ibu akan pergi menyusul ayah ke Qatar karena suatu urusan.

Waktu itu suasana sedang tidak enak. Ibu pergi dengan meninggalkan masalah yang menurutku besar. Akupun terkena imbasnya. Kesalah pahaman itupun berujung dengan klimaks yang tidak sangat mengenakkan. Ditengah hawa panas pertengkaran tersebut seseorang (bukan aku lho) melontarkan kata-kata yang sangat tidak pantas. “Kon***l “ (maaf ya !).

Setelah reda dan masing-masing diam adekku yang bernama dicky menghampiri Dicky:kak Tina….kak Tina (dia selalu gitu kalo mo ngomong serius) kon***l itu apa (dengan mimik polos)

Tina: Aku terkejut. Segera kujawab “itu adalah punya laki-laki”
Dicky: Hhhhah (dengan muka syok)
Berpikir sebentar dan berkata : “adek marah!!(dengan muka ga’ rela) kak Tina sama nenek di bilang kek gitu”

Dalam hati wah bisa juga nih anak ngebela kakaknya tapi temans kata-kata selanjutnya ga’ kuku banget deh.
Dicky: (mendekat dan agak berbisik)“kalo adek yang di bilang, adek ga’ marah tapi kan kak Tina ma nenek ga punya itu makanya adek marah (gubraks kirain mo bilang apa)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

The beginning of making this blog

Maroko atau al-Magrib (Morocco: Inggris), pada awalnya sungguh tidak pernah terpikirkan autor untuk mengunjunginya apalagi sampai menetap di negeri yang sangat asing tersebut bahkan sangat jarang terdengar oleh telinga dan sedikit pun tidak pernah terbetik di hati saya untuk mengunjunginya.

Ia terletak di benua Afrika bagian utara, berbatasan dengan negara: Spanyol di sebelah utara, Aljazair di sebelah timur, Mauritania di sebelah selatan dan di bagian sisi baratnya membentang lebar samudera Atlantik hingga ke benua Amerika. Jarak dari Indonesia sendiri ditempuh 18 jam perjalanan via airplane.

Maroko menyimpan sejuta kenangan yang hampir dipastikan tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bagaimana tidak, di negeri Ibnu Batouta tersebutlah penulis bertemu, menikah dan mengarungi empat tahun bahtera perkawinan. Negerinya sangat eksotik sayang untuk dilupakan begitu saja berlalu termakan waktu.

Tujuan awal penulisan blog ini adalah pengenalan dan penggalian budaya masyarakat setempat (Maroko red) serta dokumentasi perjalanan saya selama merantau di negeri tersebut. Berbekal dengan pengalaman tinggal selama empat tahun tersebut serta keinginan kuat untuk mendokumentasikan cerita-cerita unik pelengkap koleksi foto serta budaya dan tradisi masyarakat setempatlah membuat saya sedikit nekat untuk menuliskan blog pertama saya ini.

Saya memilih Judul "Untaian Cerita dari al-Magribi", untuk mendokumentasikan setiap perjalanan penulis ke daerah-daerah tertentu serta objek unik yang penulis tidak pernah jumpai dimanapun baik di Qatar, tempat bermukim penulis sebelumnya seperti sistem jual beli dan Driyal yang berlaku serta sempat membuat keki dan kelimpungan penulis.

Saya sangat mengharapkan blog ini dapat menjadi semacam buku 'pintar' yang berisi info-info singkat yang dibutuhkan orang yang ingin berkunjung ke negara tersebut juga dapat menjadi tour naratif yang deskriktif sehingga seolah-olah pembaca dapat merasakan 'aroma' Maroko serta menyelami pengalaman saya.

Banyak sekali hal-hal yang sangat layak kita ketahui tentang Maroko, bagaimana tidak Indonesia sebagai Negara Islam terbesar harus tahu tentang sejarah peradaban Andalusia yang sangat lama serta kokoh yang berada di sebagian daerah Maroko. Juga dari segi tokoh-tokoh baik ilmuwan, penjelajah dan pejuang yang mengharumkan segenap persada dunia Islam pada khususnya adalah orang Maroko. Hubungan emosional masyarakat Maroko dan Indonesia yang sangat dekat juga dirasakan penulis sebagai alasan tepat penulisan blog ini. Bagaimana tidak dahulunya proklamator kita dan raja Mohammed V berkarib dekat sampai-sampai terdapat penamaan jalan yang mengambil nama 'Jakarta', 'Bandoeng' serta 'Soekarno' begitu pula terdapat nama tempat 'Casablanca' yang sebenarnya adalah nama salah satu kota penting di Maroko.

Mungkin selama ini terbetik dalam benak kita bahwa universitas Islam yang tertua di dunia adalah Al Azhar-Cairo padahal ditilik dari sejarah ternyata universitas Al Karawiyyin di kota Fes telah berdiri kokoh 120 tahun sebelum Al Azhar serta adalah salah satu alumninya seorang pemimpin gereja katolik tertinggi Vatikan-Roma yaitu Paus Paulus Salvatore VIII!!!.

Arita Agustina Med HATTA