"Bumi Allah amatlah luas maka hijrahlah... Jauh berjalan banyak dilihat ..."
Monday, February 1, 2010
Umm Kulthum
Oum Kalsoum adalah seorang penyanyi dan aktris tersohor di selurus dunia Arab yang berkebangsaan Mesir. Dia bernama lengkap Oum Kalsoum Ibrahim al-Sayyid al-Beltagui. Terdapat beberapa ejaan namanya yaitu Om Koultoum, Om Kalthoum, Oumme Kalsoum, dan Umm Kolthoum sedangkan dalam ejaan Turki adalah Ümmü Gülsüm. Dia lahir pada tanggal 31 Desember 1904 di desa Tamay ez-Zahayra, wilayah El Senbellawein, di Delta sungai Nil dekat Laut Mediterranean, Mesir. Karirnya meliputi penulis lagu, penyanyi dan pemain film. Hingga tiga dekade kematiannya, dia masih tercatat sebagai penyanyi terkenal dan lagunya masih merajai seluruh lagu yang pernah di nyanyikan di dunia Arab.
Berikut ini adalah testimoni dari majalah Havard yang ditulis oleh Virginia Danielson :
“Imagine a singer with the virtuosity of Joan Sutherland or Ella Fitzgerald, the public persona of Eleanor Roosevelt and the audience of Elvis and you have Umm Kulthum, the most accomplished singer of her century in the Arab world”.
Memulai karirnya pada umur yang masih sangat muda yaitu 16 tahun. Ada beberapa faktor yang membuat Umm Kulthum menjadi terkenal dan sangat popular yaitu pada awal karirnya dia menghadapi dua saingan yang sama-sama memiliki kualitas suara yang indah sekali dan berpower, mereka adalah: Mounira El-Mahdiya dan Fathiyya Ahmad tetapi sayang Mounira tidak mempunyai kemampuan untuk menstabilkan suaranya sedangkan Fathiyya tidak mempunyai keistimewaan suara seperti yang dimiliki Umm Kulthum, semua keistimewaan tersebut membuat Umm Kulthum sangat diminati oleh komposer terkenal, pemain musik serta penggubah lagu untuk menjalin hubungan kerjasama denganya.
Pada pertengahan tahun 20-an, Mohammad el Qasabgi seorang komposer Arab terkenal pada abad ke-20 menggelar orkestra kecil yang terdiri dari instrumentalis-instrumentalis terkenal di jamannya tetapi tidak seperti artis-artis lainnya yang mengelar konser tertutup, konser Umm Kulthum terbuka untuk umum.
Pada tahun 1934, tanggal 31 Mai oleh Radio Cairo, Umm Kulthum terpilih menjadi penyanyi terkenal. Penampilannya pada film musikal dan broadcasting konser terjadwal pada kamis awal bulan dari bulan Juni sampai Oktober.
Pada tahun 1944, Raja Farouk I menganugerahinya bintang tertinggi (nishan el kamal) sebuah bintang yang hanya diberikan kepada anggota keluarga kerajaan dan politisi saja. Dikarenakan telah menerima penghargaan tersebut akhirnya keluarga kerajaan menolak rencana pernikahannya dengan paman Raja. Hal inilah yang menyebabkan terlukanya harga dirinya.
Beberapa orang kenaman dunia yang menjadi pemuja lagu-lagunya diantaranya yaitu: Jah Wobble, Bob Dylan yang mengatakan “She's great. She really is. Really great”, Maria Callas, Jean-Paul Sartre, Marie Laforêt, Salvador Dalí, Nico, Bono, Farin Urlaub dan Led Zeppelin.
Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah yang berjudul “Enta Omri”.
Berikut adalah Diskografi Umm Kulthum:
• Ya Karawan (1926)
• Othkorene (Ingatlah aku) (1939)
• Kull al-ahabbah (Semua terkasih), (1941)
• Raq il Habeeb (Kekasihku yang sangat lembut), (1941)
• Ghulubt asalih (1946)
• Yali Kan Yashqiq Anini (1949)
• Rubaiyat Al-Khayyam (Quatrains of Omar Khayyám), tangga rast (1950)
• Ya Zalemny (Wahai yang mendzalimi-ku) (1954)
• Dalili Ehtar (Petunjukku yang menentukan), tangga kurd (1955)
• Dhikrayatun (memori) (1955)
• Gharib 'Ala Bab erraja (Asing di pintu pengharapan), (1955)
• 'Awwidt 'ayni, tangga kurd (1957)
• Arouh li Meen (Kemanakah harusnya ku pergi), tangga rast (1958)
• Hagartek or Hajartak (Aku mengabaikanmu) EMI (1959)
• Hobb Eih (Cinta apa), tangga bayyati (1960)
• Howwa Sahih El-Hawa Ghallab (Benar cinta yang menang), (1960)
• Lessa Faker (Masih teringat), tangga ajam (1960)
• Hayart Albi Ma'ak (Kau membingunkan hatiku), tangga nahwand (1961)
• Ansak Ya Salam (Bagaimana mungkin ku melupakanmu), tangga rast (1961)
• Hasibak lil-zaman (ku titipkan engkau kepada waktu), (1962)
• Zalamna El Hob (Cinta mendzalimi kita) (1962)
• Betfaker fi Meen (Siapa yang kau pikirkan?), tangga bayati (1963)
• Toof we Shoof (1963)
• Araka asiya al-dam (saya akan melihatmu di sore berdara) (1964)
• Enta Omri – Sono (Kau hidupku), tangga kurd (1964)
• Lel Sabr Hodod (Kesabaran ada batasnya), tangga sikah (1964)
• Sirat el Houb (Kisah cinta), tangga sikah (1964)
• Amal Hayati"; Sono (Harapan hidupku) (1965)
• Baeed Annak (Jauhkan darimu), tangga bayyati (1965)
• Ental Hobb (Kau adalah cinta), tangga nahwand (1965)
• Al Atlal (Reruntuhan), tangga huzam (1966)
• Fakarouni (Ingatkanlah saya selalu), tangga rast (1966)
• Fit al-ma' ad (Sudah terlambat) Sono Cairo, tangga sikah (1967)
• Hadeeth el Rouh (Ungkapan jiwa), tangga kurd (1967)
• Hadihi Laylati (Inilah malamku), tangga bayyati (1968)
• Alf Leila wa Leila (Seribu satu malam), tangga nahawand (1969)
• Aqbal al-layl (Malam akan tiba) (1969)
• Es'al Rouhak (Tanyakanlah dirimu atau tanyakanlah jiwamu), tangga hugaz kar (1970)
• Wa-darit il-ayyam (Dan hari-hari berlalu), tangga nahwand (1970)
• Waghadan alqak (Besok aku pasti menemuimu) (1971), tangga ajam
• El Hobb Kolloh (Semua karna cinta), tangga rast (1971)
• Men Agl Aynayk (Hanya demi engkau), (1972)
• Rihab al-huda (Panggilan Hidayah), (1972)
• Al-Thulathiyah al-Muqaddatsa (Tiga serangkai yang suci) (1972)
• Ya Msaharny (Kau membuatku terjaga setiap malam) (1972)
• Hakam 'alayna al-haw'a (cinta menentukan kami), (1973)
• Leilet Hobb (Malam cinta), (1973)
• La Diva – CD, EMI Arabia, 1998
• La Diva II – CD, EMI Arabia, 1998
• La Diva III – CD, EMI Arabia, 1998
• La Diva IV – CD, EMI Arabia, 1998
• La Diva V – CD, EMI Arabia, 1998
• Retrospective – Artists Arabes Associes
• The Classics – CD, EMI Arabia, 2001
Masa keemasan karirnya adalah pada tahun 40 an sampai awal 50 an. Durasi dari lagu-lagu yang Umm Kulthum tidaklah selalu sama, tergantung mood kreatifitas dan permintaan dari audiensnya. Tehnik improvisasinya adalah tipikal lagu Arab klasik dan dia dengan luar biasa indahnya menyanyikannya sepanjang yang dia mau, seperti mengulang sebaris berulang-ulang. Contohnya pertunjukan musik live Ya Zalemni , salah satu lagunya yang paling popular yang bisa berdurasi 45 sampai 90 menit tergantung dari kreatifitas dan mood-nya dalam mengimprovisasikan dan permintaan dari audiens. Semua itu menggambarkan betapa hubungan antara penyanyi dan audiens sangat erat dan menggugah energi emosional seseorang. Kreativitas yang spontan dari Umm Kulthum sebagai penyanyi sangat mengagumkan. Bisa kita dengar dari lagunya yang dinyanyikan dengan berbagai variasi yang berbeda yang tidak akan sama selama lima tahun.
Sampai sekarang ada festival khusus di adakan setiap tahunnya di dunia Arab untuk menyayikan lagu-lagu Umm Kulthum. Festival tersebut sangat diminati oleh para debutan di seluruh dunia Arab. Bahkan kunci kesuksesan seorang penyanyi baru pun akan ditentukan setelah mampu membawakan lagu-lagu Umm Kulthum. Biasanya juga festival tersebut akan membuat para finalis yang menang menuju ketenaran yang diimpikan.
Percaya atau tidak, ada sebuah anekdot terkenal dikalangan masyarakat Mesir yaitu “jika ingin menghentikan perang anatara Israel dan Palestina maka perdengarkanlah lagu Umm Kulthum pada mereka maka niscaya akan berentilah perang tersebut”.
Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Umm_Kulthum
Facebook Badge
The beginning of making this blog
Maroko atau al-Magrib (Morocco: Inggris), pada awalnya sungguh tidak pernah terpikirkan autor untuk mengunjunginya apalagi sampai menetap di negeri yang sangat asing tersebut bahkan sangat jarang terdengar oleh telinga dan sedikit pun tidak pernah terbetik di hati saya untuk mengunjunginya.
Ia terletak di benua Afrika bagian utara, berbatasan dengan negara: Spanyol di sebelah utara, Aljazair di sebelah timur, Mauritania di sebelah selatan dan di bagian sisi baratnya membentang lebar samudera Atlantik hingga ke benua Amerika. Jarak dari Indonesia sendiri ditempuh 18 jam perjalanan via airplane.
Maroko menyimpan sejuta kenangan yang hampir dipastikan tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bagaimana tidak, di negeri Ibnu Batouta tersebutlah penulis bertemu, menikah dan mengarungi empat tahun bahtera perkawinan. Negerinya sangat eksotik sayang untuk dilupakan begitu saja berlalu termakan waktu.
Tujuan awal penulisan blog ini adalah pengenalan dan penggalian budaya masyarakat setempat (Maroko red) serta dokumentasi perjalanan saya selama merantau di negeri tersebut. Berbekal dengan pengalaman tinggal selama empat tahun tersebut serta keinginan kuat untuk mendokumentasikan cerita-cerita unik pelengkap koleksi foto serta budaya dan tradisi masyarakat setempatlah membuat saya sedikit nekat untuk menuliskan blog pertama saya ini.
Saya memilih Judul "Untaian Cerita dari al-Magribi", untuk mendokumentasikan setiap perjalanan penulis ke daerah-daerah tertentu serta objek unik yang penulis tidak pernah jumpai dimanapun baik di Qatar, tempat bermukim penulis sebelumnya seperti sistem jual beli dan Driyal yang berlaku serta sempat membuat keki dan kelimpungan penulis.
Saya sangat mengharapkan blog ini dapat menjadi semacam buku 'pintar' yang berisi info-info singkat yang dibutuhkan orang yang ingin berkunjung ke negara tersebut juga dapat menjadi tour naratif yang deskriktif sehingga seolah-olah pembaca dapat merasakan 'aroma' Maroko serta menyelami pengalaman saya.
Banyak sekali hal-hal yang sangat layak kita ketahui tentang Maroko, bagaimana tidak Indonesia sebagai Negara Islam terbesar harus tahu tentang sejarah peradaban Andalusia yang sangat lama serta kokoh yang berada di sebagian daerah Maroko. Juga dari segi tokoh-tokoh baik ilmuwan, penjelajah dan pejuang yang mengharumkan segenap persada dunia Islam pada khususnya adalah orang Maroko. Hubungan emosional masyarakat Maroko dan Indonesia yang sangat dekat juga dirasakan penulis sebagai alasan tepat penulisan blog ini. Bagaimana tidak dahulunya proklamator kita dan raja Mohammed V berkarib dekat sampai-sampai terdapat penamaan jalan yang mengambil nama 'Jakarta', 'Bandoeng' serta 'Soekarno' begitu pula terdapat nama tempat 'Casablanca' yang sebenarnya adalah nama salah satu kota penting di Maroko.
Mungkin selama ini terbetik dalam benak kita bahwa universitas Islam yang tertua di dunia adalah Al Azhar-Cairo padahal ditilik dari sejarah ternyata universitas Al Karawiyyin di kota Fes telah berdiri kokoh 120 tahun sebelum Al Azhar serta adalah salah satu alumninya seorang pemimpin gereja katolik tertinggi Vatikan-Roma yaitu Paus Paulus Salvatore VIII!!!.
Arita Agustina Med HATTA
No comments:
Post a Comment