Tuesday, January 12, 2010

Bakpau


Bahan rotinya
•Terigu ½ kg
•Kelapa kering yang dihaluskan 7 sdm
•Gula 2 sdm
•Garam ¼ sdt
•Air ½ gelas kecil
•Ragi kue (yeast) 2 sdt jika memakai ragi basah, jika kering cukup 1 bks (7 gram)
•Kertas roti yang sudah dipotong bujur sangkar ukuran 6x6 cm

Bahan isinya
Inti kacang hijau
•Cukup haluskan kacang hijau yang sudah direbus dengan garam sedikit hingga lembut.
•Campur adonan dengan gula dan bentuk bulat sesuai selera.

Inti ubi jalar
•Haluskan ubi yang telah direbus.
•Campur dengan gula pasir dan sedikit garam, bentuk bulat sesuai selera.

Inti kelapa
•Masak air hingga mendidih kemudian campur dengan gula merah hingga larut.
•Masukkan kelapa dan garam serta gula pasir sesuai selera hingga air mengering lalu inti siap digunakan.

Cara Membuat
Campur semua bahan diatas tanpa terkecuali hingga kalis, uleni hingga tercipta rongga-rongga udara. Ambil sedikit adonan bentuk bulat sesuai besar yang diinginkan lalu isi dengan bahan isian sesuai selera, sisihkan dan diamkan selama kurang lebih ¼ jam. Panaskan kukusan dengan api kecil hingga airnya mendidih, masukkan Bakpau serta masak hingga matang selama kurang lebih 7 menit.
Tips :
-Balut tutup kukusan dengan kain yang menyerap agar uap tidak jatuh ke bakpau selama mengukus.
-Jangan menggunakan bahan isian yang dingin (baru dari kulkas) atau panas karena akan membuat bakpau tidak mengambang sempurna, hendaklah tunggu hingga sesuai dengan suhu ruangan.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

The beginning of making this blog

Maroko atau al-Magrib (Morocco: Inggris), pada awalnya sungguh tidak pernah terpikirkan autor untuk mengunjunginya apalagi sampai menetap di negeri yang sangat asing tersebut bahkan sangat jarang terdengar oleh telinga dan sedikit pun tidak pernah terbetik di hati saya untuk mengunjunginya.

Ia terletak di benua Afrika bagian utara, berbatasan dengan negara: Spanyol di sebelah utara, Aljazair di sebelah timur, Mauritania di sebelah selatan dan di bagian sisi baratnya membentang lebar samudera Atlantik hingga ke benua Amerika. Jarak dari Indonesia sendiri ditempuh 18 jam perjalanan via airplane.

Maroko menyimpan sejuta kenangan yang hampir dipastikan tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bagaimana tidak, di negeri Ibnu Batouta tersebutlah penulis bertemu, menikah dan mengarungi empat tahun bahtera perkawinan. Negerinya sangat eksotik sayang untuk dilupakan begitu saja berlalu termakan waktu.

Tujuan awal penulisan blog ini adalah pengenalan dan penggalian budaya masyarakat setempat (Maroko red) serta dokumentasi perjalanan saya selama merantau di negeri tersebut. Berbekal dengan pengalaman tinggal selama empat tahun tersebut serta keinginan kuat untuk mendokumentasikan cerita-cerita unik pelengkap koleksi foto serta budaya dan tradisi masyarakat setempatlah membuat saya sedikit nekat untuk menuliskan blog pertama saya ini.

Saya memilih Judul "Untaian Cerita dari al-Magribi", untuk mendokumentasikan setiap perjalanan penulis ke daerah-daerah tertentu serta objek unik yang penulis tidak pernah jumpai dimanapun baik di Qatar, tempat bermukim penulis sebelumnya seperti sistem jual beli dan Driyal yang berlaku serta sempat membuat keki dan kelimpungan penulis.

Saya sangat mengharapkan blog ini dapat menjadi semacam buku 'pintar' yang berisi info-info singkat yang dibutuhkan orang yang ingin berkunjung ke negara tersebut juga dapat menjadi tour naratif yang deskriktif sehingga seolah-olah pembaca dapat merasakan 'aroma' Maroko serta menyelami pengalaman saya.

Banyak sekali hal-hal yang sangat layak kita ketahui tentang Maroko, bagaimana tidak Indonesia sebagai Negara Islam terbesar harus tahu tentang sejarah peradaban Andalusia yang sangat lama serta kokoh yang berada di sebagian daerah Maroko. Juga dari segi tokoh-tokoh baik ilmuwan, penjelajah dan pejuang yang mengharumkan segenap persada dunia Islam pada khususnya adalah orang Maroko. Hubungan emosional masyarakat Maroko dan Indonesia yang sangat dekat juga dirasakan penulis sebagai alasan tepat penulisan blog ini. Bagaimana tidak dahulunya proklamator kita dan raja Mohammed V berkarib dekat sampai-sampai terdapat penamaan jalan yang mengambil nama 'Jakarta', 'Bandoeng' serta 'Soekarno' begitu pula terdapat nama tempat 'Casablanca' yang sebenarnya adalah nama salah satu kota penting di Maroko.

Mungkin selama ini terbetik dalam benak kita bahwa universitas Islam yang tertua di dunia adalah Al Azhar-Cairo padahal ditilik dari sejarah ternyata universitas Al Karawiyyin di kota Fes telah berdiri kokoh 120 tahun sebelum Al Azhar serta adalah salah satu alumninya seorang pemimpin gereja katolik tertinggi Vatikan-Roma yaitu Paus Paulus Salvatore VIII!!!.

Arita Agustina Med HATTA