Saturday, December 19, 2009

Fatima El Yousep


yang juga dikenal dengan nama RUZ EL YOUSEP lahir di Trabulus, Libya pada tanggal 1 Januari 1897. Dia merupakan simbol dan nama sebuah majalah masyur di Mesir (RUZ EL YOUSEP). Pada usia 7 tahun ia telah yatim piatu dan sudah menanggung semua biaya hidupnya.

Pada tahun 1907 dia bekerja sebagai artis pada sebuah grup ALEXANDRIA di Mesir. Dia bersama dengan Layla Murad, Abdel Rahman Rusydi dan George Abyadh membintangi film yang berjudul GHADA EL CAMELIA serta termasuk bintang penting dalam teater El Dzahab bersama Yousep Wahbi.

Dalam bidang lain dia memainkan peran yang menakjubkan dalam politik melawan kekuatan besar di Mesir sebelum revolusi. Ketiga kekuatan itu masing-masing adalah Raja, penguasa Inggris dan partai tradisional kuno. Dia juga menjadi idola dan panutan bagi semua generasi yang berprofesi sebagai artis yang telah di peloporinya. Perlu di ketahui pada saat itu profesi sebagai artis merupakan sebuah peyelewengan atau aib di mata masyarakat Mesir kala itu.

Dia menunjukkan keberaniannya dalam menentukan sikap dan pandangan-pandanganya yang cemerlang. Ruz dijadikan simbol perempuan pertama di dunia politik Mesir. Dia menerbitkan majalah yang mempelopori bangkitnya revolusi sosial yang mendorong kepercayaan masyarakat Mesir ketika itu terhadap segala aspek termasuk diperkenankannya profesi artis itu bagi kaum perempuan. Dialah ibu seniman bagi masyarakat Mesir.
Tepat pada tanggal 10 April 1958 pada usianya yang ke 61 akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya di Cairo, Mesir.

Source: Majalah Al Musyahid BBC London thn 1995

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Badge

The beginning of making this blog

Maroko atau al-Magrib (Morocco: Inggris), pada awalnya sungguh tidak pernah terpikirkan autor untuk mengunjunginya apalagi sampai menetap di negeri yang sangat asing tersebut bahkan sangat jarang terdengar oleh telinga dan sedikit pun tidak pernah terbetik di hati saya untuk mengunjunginya.

Ia terletak di benua Afrika bagian utara, berbatasan dengan negara: Spanyol di sebelah utara, Aljazair di sebelah timur, Mauritania di sebelah selatan dan di bagian sisi baratnya membentang lebar samudera Atlantik hingga ke benua Amerika. Jarak dari Indonesia sendiri ditempuh 18 jam perjalanan via airplane.

Maroko menyimpan sejuta kenangan yang hampir dipastikan tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bagaimana tidak, di negeri Ibnu Batouta tersebutlah penulis bertemu, menikah dan mengarungi empat tahun bahtera perkawinan. Negerinya sangat eksotik sayang untuk dilupakan begitu saja berlalu termakan waktu.

Tujuan awal penulisan blog ini adalah pengenalan dan penggalian budaya masyarakat setempat (Maroko red) serta dokumentasi perjalanan saya selama merantau di negeri tersebut. Berbekal dengan pengalaman tinggal selama empat tahun tersebut serta keinginan kuat untuk mendokumentasikan cerita-cerita unik pelengkap koleksi foto serta budaya dan tradisi masyarakat setempatlah membuat saya sedikit nekat untuk menuliskan blog pertama saya ini.

Saya memilih Judul "Untaian Cerita dari al-Magribi", untuk mendokumentasikan setiap perjalanan penulis ke daerah-daerah tertentu serta objek unik yang penulis tidak pernah jumpai dimanapun baik di Qatar, tempat bermukim penulis sebelumnya seperti sistem jual beli dan Driyal yang berlaku serta sempat membuat keki dan kelimpungan penulis.

Saya sangat mengharapkan blog ini dapat menjadi semacam buku 'pintar' yang berisi info-info singkat yang dibutuhkan orang yang ingin berkunjung ke negara tersebut juga dapat menjadi tour naratif yang deskriktif sehingga seolah-olah pembaca dapat merasakan 'aroma' Maroko serta menyelami pengalaman saya.

Banyak sekali hal-hal yang sangat layak kita ketahui tentang Maroko, bagaimana tidak Indonesia sebagai Negara Islam terbesar harus tahu tentang sejarah peradaban Andalusia yang sangat lama serta kokoh yang berada di sebagian daerah Maroko. Juga dari segi tokoh-tokoh baik ilmuwan, penjelajah dan pejuang yang mengharumkan segenap persada dunia Islam pada khususnya adalah orang Maroko. Hubungan emosional masyarakat Maroko dan Indonesia yang sangat dekat juga dirasakan penulis sebagai alasan tepat penulisan blog ini. Bagaimana tidak dahulunya proklamator kita dan raja Mohammed V berkarib dekat sampai-sampai terdapat penamaan jalan yang mengambil nama 'Jakarta', 'Bandoeng' serta 'Soekarno' begitu pula terdapat nama tempat 'Casablanca' yang sebenarnya adalah nama salah satu kota penting di Maroko.

Mungkin selama ini terbetik dalam benak kita bahwa universitas Islam yang tertua di dunia adalah Al Azhar-Cairo padahal ditilik dari sejarah ternyata universitas Al Karawiyyin di kota Fes telah berdiri kokoh 120 tahun sebelum Al Azhar serta adalah salah satu alumninya seorang pemimpin gereja katolik tertinggi Vatikan-Roma yaitu Paus Paulus Salvatore VIII!!!.

Arita Agustina Med HATTA