Tersebutlah, suatu pagi saya berbelanja kebutuhan rumah tangga di pasar dekat rumahku. Waktu itu saya berbelanja sayur-sayuran kepada seorang ibu-ibu yang menjual barang dagangannya secara lesehan. Biasanya saya tidak berbelanja ke ibu itu tetapi karena langgananku tidak menjual apa yang aku butuhkan, aku memutuskan untuk membeli ke ibu tersebut. Selesai mengambil yang aku butuhkan akupun bertanya kepada ibu tersebut dengan menggunakan bahasa pasaran mereka (darijah).
Aku tanya: Bechal kullu chiesaya? (berapa total harga semuanya?)
Ibu itupun mulai menghitung acak: Hada.. hada.. whada kulchie... sittin (ini…ini..dan itu semuanya enam puluh)
Akupun spaning dan bertanya kaget: bechal ghultili? (Berapa kau bilang?),,, dalam hati terkejut banget, lalu
Aku mulai protes: Walach sittin? Ana dima aakkhudo betlata dirham bass (kok bisa enam puluh sih? Aku biasannya cuma beli tiga dirham aja).
Ibu tersebut masih berusaha menjelaskan dengan menghitung lagi dan ternyata masih tetap saja ngotot menyebut enam puluh. Nah, ditengah perdebatan yang pelik tersebut akhirnya datang seseorang menengahi kami dan bertanya kepada ibu penjual sayur: Wamraat, bechal hasabtiya dyolha (berapa total belanjaan dia?). Ia menjawab seperti tadi,,, kulchie sittin real (semuanya enam puluh riyal).
Mediator tadi tersenyum mafhum berkata kepadaku sambil menjelaskan: Aaa…safi fahemto daba, heya takssod tlata dirham (yakni…maksudnya tiga dirham). Lalu, dalam hati aku lega ternyata belanjaanku tidak semahal itu (baca 60), ternyata orang Maroko punya semacam perhitungan tersendiri dalam jual beli seperti masalahku tadi. Ibu tersebut berkata 60 ternyata hanya 3 dirham saja.
(Tenang-tenang bapak dan ibu-ibu sambil naik ke podium, gubraks). Jadi tadi aku bilang dirham dan si ibu tersebut terus-terusan berkata riyal padahal mata uang Maroko adalah dirham, apakah aku membayar dengan riyal? Jawabannya tidak sodara-sodara aku tetap membayar dengan dirham.
Disinilah letak keunikannya cara perhitungan jual beli di Maroko. Coba hitung 60 : 20 = 3, yup itulah, jadi setiap 1 dirham bermakna 20 riyal bagi masyarakat sini dan secara luas telah difahami oleh kalangan mereka. Permasalahanpun timbul apabila kita bertemu dengan ibu atau bapak dari kampung ataupun tidak berpendidikan yang mana mereka masih otomatis menyebutkan riyal tampa tahu berapa dirham yang mereka inginkan (sounds ribet? Yes it is) bahkan sampai sekarang akupun masih bingung bagaimana menghapal hal itu bisa terjadi bahkan dibeberapa daerah masih ada lagi jenis perhitungan yang sama sekali berbeda, misalnya orang yang berada di daerah Tetouan (daerah utara Maroko yang terletak di pegunungan dan pantai yang sangat dekat dengan Spanyol) menggunakan perhitungan Frank yang sama sekali berbeda dengan riyal tersebut.
Tips belanja dipasar Kamra:
COMPARS MATA UANG MAROKO
DIRHAM DRIYAL
0, 5 = 1
0, 10 = 2
0, 20 = 4
0, 50 = 10
1 = 20
2 = 40
5 = 100
10 = 200
20 = 400
50 = 1000
100 = 2000
200 = 4000
No comments:
Post a Comment