"Bumi Allah amatlah luas maka hijrahlah... Jauh berjalan banyak dilihat ..."
Sunday, December 20, 2009
Rendang Ayam
Mau ngundang temen makan dirumah atau punya rencana dinner berdua pasangan dan menyajikan masakan yang berbeda yang sedikit ‘berat’ namun simpel dan ga’ malu-maluin ? berikut ini saya berikan resep rendang ayam yang sudah saya modifikasi menjadi simpel banget. So makan bersama pacar atau teman dengan masakan sendiri ?? siapa takut !
Rendang ayam
Bahan-bahan
- Ayam 1 ekor (kira-kira 1 ½ kg), potong sesuai selera
- kentang yang telah dibelah sesuai selera
- Santan kental dari satu buah kelapa
- cabe merah 7 buah (bisa lebih sesuai selera)
- bawang merah 6 siung (klo bawang bombai pake ½ ukuran sedang)
- bawang putih 2 siung
- kemiri 2 buah (jika tidak ada bisa diganti kacang tanah sangrai kira-kira 8 butir)
- Jahe 2 cm ukuran sedang
- cabe bubuk 2 sdt
- Paprika bubuk 2 sdt (berguna untuk memberi warna)
- ketumbar bubuk 1 sdt
- Jahe bubuk ½ sdt
- Jintan bubuk ½ sdt
- merica hitam bubuk 1 sdt
- kunyit bubuk 1 ½ sdt
- daun jeruk (jika tidak ada bisa diganti cengkeh, kayu manis serta kapulaga) / tentu dengan rasa dan aroma yang berbeda
- garam dan gula secukupnya
- minyak untuk menumis
Cara membuat
Tumis bawang merah iris (dari 1 siung bawang merah) setelah harum masukkan bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabe, kemiri, jahe serta bumbu bubuk serta daun jeruk setelah sedikit berubah warna dan harum bisa dimasukkan ayam aduk-adik hingga terbaluri sempurna. Masukkan garam dan gula secukupnya dan kentang (jika ingin hasil kentang yang agak krenyes dan renyah jika tidak tunda memasukkannya sampai santan mendidih dan agak surut). Masukkan santan dan biarkan sampai santan surut tampa perlu ditunggui atau aduk-aduk hingga kuah surut dan mengering. Angkat dan sajikan.
Hasilnya ga’ kalah kok dengan rendang bikinan ibu dan yang pasti cukup simple.
Tips: jangan sekali-kali memasukkan penyedap karena akan membuat rasa terlalu gurih dan agak eneg.
Facebook Badge
The beginning of making this blog
Maroko atau al-Magrib (Morocco: Inggris), pada awalnya sungguh tidak pernah terpikirkan autor untuk mengunjunginya apalagi sampai menetap di negeri yang sangat asing tersebut bahkan sangat jarang terdengar oleh telinga dan sedikit pun tidak pernah terbetik di hati saya untuk mengunjunginya.
Ia terletak di benua Afrika bagian utara, berbatasan dengan negara: Spanyol di sebelah utara, Aljazair di sebelah timur, Mauritania di sebelah selatan dan di bagian sisi baratnya membentang lebar samudera Atlantik hingga ke benua Amerika. Jarak dari Indonesia sendiri ditempuh 18 jam perjalanan via airplane.
Maroko menyimpan sejuta kenangan yang hampir dipastikan tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bagaimana tidak, di negeri Ibnu Batouta tersebutlah penulis bertemu, menikah dan mengarungi empat tahun bahtera perkawinan. Negerinya sangat eksotik sayang untuk dilupakan begitu saja berlalu termakan waktu.
Tujuan awal penulisan blog ini adalah pengenalan dan penggalian budaya masyarakat setempat (Maroko red) serta dokumentasi perjalanan saya selama merantau di negeri tersebut. Berbekal dengan pengalaman tinggal selama empat tahun tersebut serta keinginan kuat untuk mendokumentasikan cerita-cerita unik pelengkap koleksi foto serta budaya dan tradisi masyarakat setempatlah membuat saya sedikit nekat untuk menuliskan blog pertama saya ini.
Saya memilih Judul "Untaian Cerita dari al-Magribi", untuk mendokumentasikan setiap perjalanan penulis ke daerah-daerah tertentu serta objek unik yang penulis tidak pernah jumpai dimanapun baik di Qatar, tempat bermukim penulis sebelumnya seperti sistem jual beli dan Driyal yang berlaku serta sempat membuat keki dan kelimpungan penulis.
Saya sangat mengharapkan blog ini dapat menjadi semacam buku 'pintar' yang berisi info-info singkat yang dibutuhkan orang yang ingin berkunjung ke negara tersebut juga dapat menjadi tour naratif yang deskriktif sehingga seolah-olah pembaca dapat merasakan 'aroma' Maroko serta menyelami pengalaman saya.
Banyak sekali hal-hal yang sangat layak kita ketahui tentang Maroko, bagaimana tidak Indonesia sebagai Negara Islam terbesar harus tahu tentang sejarah peradaban Andalusia yang sangat lama serta kokoh yang berada di sebagian daerah Maroko. Juga dari segi tokoh-tokoh baik ilmuwan, penjelajah dan pejuang yang mengharumkan segenap persada dunia Islam pada khususnya adalah orang Maroko. Hubungan emosional masyarakat Maroko dan Indonesia yang sangat dekat juga dirasakan penulis sebagai alasan tepat penulisan blog ini. Bagaimana tidak dahulunya proklamator kita dan raja Mohammed V berkarib dekat sampai-sampai terdapat penamaan jalan yang mengambil nama 'Jakarta', 'Bandoeng' serta 'Soekarno' begitu pula terdapat nama tempat 'Casablanca' yang sebenarnya adalah nama salah satu kota penting di Maroko.
Mungkin selama ini terbetik dalam benak kita bahwa universitas Islam yang tertua di dunia adalah Al Azhar-Cairo padahal ditilik dari sejarah ternyata universitas Al Karawiyyin di kota Fes telah berdiri kokoh 120 tahun sebelum Al Azhar serta adalah salah satu alumninya seorang pemimpin gereja katolik tertinggi Vatikan-Roma yaitu Paus Paulus Salvatore VIII!!!.
Arita Agustina Med HATTA
No comments:
Post a Comment