"Bumi Allah amatlah luas maka hijrahlah... Jauh berjalan banyak dilihat ..."
Saturday, January 30, 2010
Tuesday, January 19, 2010
Practice
Aku punya adek laki-laki yang saat itu baru berumur 8 tahun. Dia bersekolah di International School di Qatar. Waktu itu dia baru saja duduk di kelas tiga elementary. Dia mempunyai curiosity yang sangat tinggi. Pada suatu hari sepulang sekolah biasanya setelah membuka sepatu dan meletakkan sepatu di rak di depan pintu masuk, dia langsung masuk ke rumah. Ibu yang ingin keluar rumah setelah sebelumnya tidak menyadari keberadaannya tersenyum-senyum melihat tingkah adekku yang satu itu. Ibu memergoki dia sedang mematut dirinya mengenakan sandal high heels yang baru saja kubeli. Ibu bertanya “mo apa pake kaya’ gitu ki? Itu kan punya anak girl”. Dia menjawab “adek mo practice” (mungkin dia hueran ya, bagaimana cara perempuan berjalan dengan memakai hak tinggi kali ya….)
Satu hari di dua negara
Sebenarnya hal ini sudah lama berlalu sekitar empat tahun yang lalu tapi kemarin ketika aku bercerita dengan suamiku akhirnya aku teringat lagi dan berencana mendokumentasikan cerita ini. Seperti yang pernah aku tuliskan bahwa aku pernah bekerja di Qatar padahal saat itu aku hanya berencana tinggal selama enam bulan saja jadi otomatis visa pun hanya diurus untuk tinggal selama enam bulan saja tidak lebih.
Semua jadi berubah semenjak aku di terima bekerja ketika baru tiga bulan tinggal di sana. Ayah dan ibu tidak ingin kesempatan kerjaku melayang begitu saja. Mereka mengurus perpanjangan izin tinggalku. Peraturan keimigrasian Qatar sangatlah ketat konon seorang temanku yang melebihi izin tinggalnya disana dikenakan charge 200 QR sehari (bener-benar bikin bangkrut).
Diputuskan bahwa aku akan keluar dari Qatar sebentar saja kemudian masuk lagi sehingga aku mendapatkan izin tinggal otomatis selama satu bulan jadi akan ada waktu untuk orangtuaku mengurus izin tinggal yang sebenarnya alias resident permit. Waktu itu aku kerja masuk siang yaitu jam tiga sore jadi orangtuaku berencana untuk mengeluarkan aku ke negara terdekat yaitu Bahrain pada jam sembilan pagi. Aku tidak akan berlama-lama di Bahrain melainkan hanya di bandara saja demi mendapatkan cap keluar Qatar dan direncanakan hanya sekitar 25 menit saja disana serta kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke Qatar.
Sesampainya disana aku langsung cepat-cepat mencari gate keberangkatan yang sudah tertulis di boarding passku setelah sebelumnya tak lupa singgah ke duty free untuk membeli kenang-kenangan khas Bahrain untuk ibuku. Beliau kebetulan sedang mengoleksi benda-benda yang berbau luar negeri seperti miniatur gelas. Ketika sampai di gate aku hanya melihat sedikit orang yang menunggu pesawat ke Qatar kembali dan mereka semuanya kelihatan tenang-tenang saja padahal jam berangkat tinggal sebentar lagi. Aku beranikan untuk bertanya kepada seorang wanita yang duduk disebelahku akan kemana dia. Betapa terkejutnya aku ketika dia berkata akan ke Beirut (ibukotanya Libanon red). Paniklah aku dan segera bertanya kepada petugas bandara. Mereka lalu mengantarkan aku ke tempat check in dan langsung ke depan pintu pesawat. Ternyata tanpa sepengetahuanku gate keberangkatan telah diganti jadi tidak sesuai dengan yang tertulis di boarding pass dan aku dengan bodohnya tidak melihat pengumuman lagi.
Uniknya pesawat yang aku tumpangi untuk pergi dan kembali lagi adalah pesawat yang sama, bahkan pramugarinya saja menyapa aku dan berkata ‘’nice to meet you again’’hehehehe. Tidak sampai satu jam akhirnya aku sudah menginjakkan kaki lagi di Qatar dengan selamat dan tepat pada pukul tiga aku langsung pergi ke kantorku dan bekerja seperti tidak ada yang terjadi. Oh…thanks pada penemu pesawat yang membuat perjalanan semakin singkat.
source pic; http://conanzedo.files.wordpress.com/2008/07/pic01.jpg
Saturday, January 16, 2010
Better than I
I thought I did was right
I thought I had the answers
I thought I chose the surest road
But that road brought me here
So I put a fight
And told you how to help me
Now just when I given up
The truth is coming clear
YOU know better than I
YOU know the way
I’ve let go the need to know why
For YOU know better than I
If this has been a test
I cannot see the reason
But may be knowing “I don’t know”
Is part of getting through
I try to do what’s best
And faith has made it easy
To see the best thing I can do
Is put my trust on YOU
For YOU know better than I
YOU know the way
I’ve let go the need to know why
For YOU know better than I
I saw one cloud I thougt it was the sky
I saw a bird and thougt and I could follow
But it was YOU who taught that bird to fly
If I let YOU reach me will YOU teach me
For YOU know better than I
YOU know the way
I’ve let go the need to know why
I’ll take the answer YOU supply
YOU know better than I
Perform by: David Cambell
Jujur saya suka sekali isi dari lagu tersebut karena sangat-sangat mengingatkan kita untuk terus berusaha, pasrah, tawakal serta berbaik sangka kepada Pencipta kita jika ditimpa musibah. Lagu ini merupakan salah satu theme song dari film kartun besutan Dream works yang berjudul Joseph, The king of dreams a k a cerita Nabi Yusuf, walau ditinjau dari injil. Sangat bagus untuk di tonton untuk diambil hikmahnya, enjoy…
lagu ini bisa didengar di: http://www.youtube.com/watch?v=O3m6pqf5J98
Source pic from: http://www.cinemotions.net/data/films/0066/35/1/affiche-Joseph-le-Roi-des-reves-Joseph-King-of-Dreams-2000-2.jpg
Ibn Batuta
bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibn Abdullah Al Lawati Al Tanji Ibn Battuta. Beliau adalah seorang penjelajah muslim asal Maroko beraliran Sunni Maliki yang juga seorang pelajar yang telah mengarungi benua Afrika, Asia dan Eropa. Beliau dilahirkan pada tanggal 25 Februari 1304 di kota Tanjier, Maroko yang pada masa itu di perintah oleh dinasti Marinid. Beliau memulai perjalannya yang sangat bersejarah itu pada umur yang masih sangat muda yaitu 22 tahun (jika dihitung dari penanggalan tahun Hijriah atau 21 tahun 4 bulan jika memakai penanggalan Masehi). Pada saat itu beliau berkeinginan untuk berhaji serta mengunjungi makan Rasulullah SAW di Madinah. Perjalanannya ke tanah suci sendiri sebenarnya hanya memakan waktu 16 bulan namun beliau baru kembali ke kampung kelahirannya setelah 24 tahun kemudian.
Perjalanannya dimulai pada hari Kamis tanggal 2 Rajab 725 H atau 14 Juni 1325 Masehi. Ketika itu beliau berpergian sendiri tanpa ada seorangpun teman yang menemaninya maupun pesta perpisahan. Sebenarnya pada saat itu sangat berat baginya untuk pergi meninggalkan negrinya, orangtuanya maupun teman-temannya namun keinginan yang kuat untuk mengunjungi tempat suci tersebut sudah tidak terbendung lagi.
Perjalananya ke Mekah di mulai dengan perjalanan darat melintasi kesultanan Abd al-Wadid dan Hafsid di Afrika utara. Rutenya melintasi Tlemcen, Béjaïa baru kemudian ke Tunis dimana dia tinggal disana selama dua bulan. Di daerah yang bernama Sfax akhirnya Ibn Batuta mengakhiri masa lajangnya.
Pada awal musim semi pada tahun 1326, setelah beliau menempuh perjalanan lebih dari 3,500 km (2,200 mil) beliau tiba di pelabuhan Alexandria bagian dari imperium Bahri Mamluk. Disana dia menghabiskan waktu selama beberapa bulan mengunjungi tempat-tempat sampai ke Cairo yaitu kota terpenting dan terbesar dari kerajaan Mamluk, disana beliau tinggal selama sebulan. Ada tiga rute yang biasanya dilalui orang yang hendak berhaji dan Ibn Batuta memilih untuk melintasi sungai Nil menuju pelabuhan laut Merah yaitu Aydhab namun ketika mendekati kotanya beliau terpaksa kembali lagi ke Cairo di karenakan ada pemberontakan yang terjadi disana.
Sesampainya di Cairo, beliau memilih melewati Damaskus. Setelah menghabiskan satu bulan beRamadan di sana akhirnya beliau melanjutkan perjalanannya ke Madinah dengan bergabung dengan kelompok caravan langsung ke makam Rasulullah SAW. Setelah empat hari berlalu, beliau kemudian melanjutkan perjalanan ke Mekah. Setelah menuntaskan hajinya beliau memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya menjelajah tempat-tempat diberbagai belahan dunia lainya.
Selama hidupnya beliau telah menjelajah hampir 75,000 mil, berikut ini adalah tempat-tempat yang beliau kunjungi:
Maroko, Aljazahir dan Tunis
•Tangier (dimulai dari sini yaitu kota kelahirannya yang berada pada bagian utara Maroko)
•Fes
•Marrakech
•Tlemcen (Tilimsan)
•Miliana
•Aljazahir
•Pegunungan Djurdjura
•Béjaïa
•Constantine – disebut juga Qusantînah.
•Annaba – disebut juga Bona.
•Tunis.
•Sousse – disebut juga Susah.
•Sfax, disini beliau pertama kalinya menikah.
•Gabès
Libya
•Tripoli
Imperium Mamluk
•Cairo
•Alexandria
•Yerusalem
•Bethlehem
•Hebron
•Damaskus
•Latakia
•Mesir
•Syria
Semenanjung Arabia
•Madinah
•Jeddah
•Mekah.
•Rabigh
•Oman
•Dhofar
•Bahrain
•Al-Hasa
•Selat Hormuz
•Yaman
Imperium Byzantium dan Eropa timur
•Konya
•Antalya
•Bulgaria
•Azov
•Kazan
•Sungai Volga
•Kontatinopel
Pakistan dan Asia
•Punjab
•Khwarezm and Khorasan (sekarang Uzbekistan,Tajikistan, Iran bagian timur dan Afghanistan)
•Bukhara dan Samarqand
•Pashtun wilayah Afghanistan timur dan Pakistan)
India and Bangladesh
•Delhi
•Uttar Pradesh
•Deccan
•Laut Konkan
•Kozhikode
•Malabar
•Pantai Coromandel - di India.
•Bengal sekarang Bangladesh dan Bengal barat
•Sungai Brahmaputra di Bangladesh.
•Sungai Meghna dekat Dhaka
•Sylhet
China
•Quanzhou – beliau menyebutnya kota keledai di dalam bukunya
•Hangzhou — Ibn Battuta menyebutnya "Madinat Alkhansa" didalam bukunya. Dia juga menyebutkan kota yang terbesar didunia saat itu, dia menghabiskan tiga hari menelusuri kota tersebut.
•Beijing
Tempat lainnya di Asia
•Burma (Myanmar)
•Maldives
•Sri Lanka – dikenal oleh orang Arab saat itu dengan sebutan Serendip.
•Sumatra
•Semenanjung Malay - Malaysia
•Philippines - Ibn Battuta mengunjungi kerajaan Sultan Tawalisi, Tawi-Tawi
Somalia and East Africa
•Mogadishu
•Berbera
•Kilwa
•Mombasa
Mali Afrika barat
•Timbuktu
•Gao
•Takedda
Mauritania
•Oualata (Walata)
Akhirnya pada tahun 1368 atau 1369, Ibn Batuta menghembuskan nafas terakhirnya di kota kelahirannya, Tanjier, Moroko
Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Ibn_Battuta and Internet Medieval Source Book
Pic from: http://www.jerusalem-pedibus.net/images/common/mpibvoya.jpg http://commons.wikimedia.org/wiki/File:IbnBattuta.jpg
Thursday, January 14, 2010
Karena kakak bukan laki-laki
Pada tahun 2006 akhir aku pulang berlibur ke Indonesia. Saat itu suamiku sedang haji dan karena tidak punya teman di Maroko akhirnya aku pulang. Pada saat itu di rumah ada tante, dua om, ibu, empat adekku serta nenek. Tak lama ibu memintaku menjaga rumah serta adek-adek karena ibu akan pergi menyusul ayah ke Qatar karena suatu urusan.
Waktu itu suasana sedang tidak enak. Ibu pergi dengan meninggalkan masalah yang menurutku besar. Akupun terkena imbasnya. Kesalah pahaman itupun berujung dengan klimaks yang tidak sangat mengenakkan. Ditengah hawa panas pertengkaran tersebut seseorang (bukan aku lho) melontarkan kata-kata yang sangat tidak pantas. “Kon***l “ (maaf ya !).
Setelah reda dan masing-masing diam adekku yang bernama dicky menghampiri Dicky:kak Tina….kak Tina (dia selalu gitu kalo mo ngomong serius) kon***l itu apa (dengan mimik polos)
Tina: Aku terkejut. Segera kujawab “itu adalah punya laki-laki”
Dicky: Hhhhah (dengan muka syok)
Berpikir sebentar dan berkata : “adek marah!!(dengan muka ga’ rela) kak Tina sama nenek di bilang kek gitu”
Dalam hati wah bisa juga nih anak ngebela kakaknya tapi temans kata-kata selanjutnya ga’ kuku banget deh.
Dicky: (mendekat dan agak berbisik)“kalo adek yang di bilang, adek ga’ marah tapi kan kak Tina ma nenek ga punya itu makanya adek marah (gubraks kirain mo bilang apa)
Wednesday, January 13, 2010
Bakwan
Saya yakin semua pembaca tahu dan bisa membuat Bakwan, jajanan yang sangat gampang kita temui dimana-mana. Saya sendiri terus terang baru saja menemukan formula campuran yang tepat dan sangat simpel untuk membuatnya. Berikut ini resepnya saya share buat semuanya, enjoy...
Bahan
-Terigu ½ kg
-Kol ¼ kg, iris tipis
-Wortel 3 buah ukuran sedang, parut kasar
-Bawang Bombay 1 buah ukuran kecil, iris kecil dan tipis (bisa diganti bawang merah 3 siung)
-Bawang putih 2 siung, iris tipis
-Daun Seledri (jika suka)
-Merica hitam 2 sdt
-Garam, gula serta kaldu penyedap secukupnya
-Air secukupnya
Cara
Cukup campur semuanya tanpa terkecuali. Goreng dalam minyak panas hingga berwarna kuning keemasan, angkat serta sajikan.
Nb : jika ingin lebih enak bisa campurkan udang yang sudah diblender dengan banyak sesuai selera.
Tragedi karet gelang kuning
Dulu banget waktu aku kelas satu SD di Taman Siswa di tanah rencong punya teman sebangku yang bernama Irwan, panggilannya Iwan. Iwan anak yang lumayan pandai, pintar bersosialisasi dan little bit good looking. Dia memiliki kulit yang putih makanya banyak anak-anak cewek yang suka cari-cari perhatiannya. Hampir setiap pose (waktu sekitar 10 menitan untuk istirahat bagi siswa-siswi pada pergantian kelas) dimamfaatkan para siswi untuk main ke bangku Iwan atau mereka berhahahihi keluar kelas.
Pada suatu hari tidak biasanya si Iwan ini tidak keluar dan beranjak sedikitpun dari bangkunya. Penuhlah meja kami dengan kedatangan “kupu-kupu” yang ingin mendekati si Iwan tersebut (masih SD dah naksir-naksiran). Kebetulan juga aku hari itu males kemana-mana dan memutuskan untuk memakan bekal makan siangku di bangku aja. Hari itu si Iwan yang membawa bekal dua tangkup roti tawar yang di taburi meises dan olesan mentega kelihatan gelisah dan tidak kunjung memakan bekalnya. Mulailah si cewek-cewek yang sedari tadi mengerumuni “sang kumbang” membuka kotak bekalnya dan menyuapinya. Mereka berbincang-bincang sambil nyuekin aku yang duduk disamping si playboy dadakan tersebut.
Cewek2 :Iwan…iwan kalian lapar ya? Mo kami suapin ga? (kebiasaan orang di Aceh tersebut adalah mengatakan saya dengan kami dan kamu dengan kalian)
Iwan :iya kami lapar, boleh lah
Cewek2 : (hahahihi ga’ jelas )
Tak berapa lama aku yang ga’ punya basa-basi ini berbicara dengan si Iwan
Aku : Wan…itu apa yang kuning-kuning di dekat celana kalian?
Iwan : Mana? Oh itu karet gelang warna kuning (sounds right)
Aku belum merasa puas dan tak lama mencium bau yang tidak sedap serta entah kenapa melihat kebawah
Aku : eh…Iwan beol ya? (dengan pandangan menuduh dan suara keras tak mampu menyembunyikan rahasia) pantesan bau!
Serta-merta si Irwan nangis keras (mungkin malu kali) dan sepasukan cewek-cewek pergi menjauh dan guru langsung datang dan menyelesaikan masalah tersebut.
Sorry ya wan di certain…abis lucu sih…
Source pic:
http://www.google.co.ma/imgres?imgurl=http://wb3.itrademarket.com/pdimage/75/615975_karetgelangpentilkw2.jpg&imgrefurl=http://pkperdamaian.indonetwork.co.id/615975/karet-gelang-pentil.htm&h=500&w=666&sz=31&tbnid=3S626bjwh-VV0M:&tbnh=104&tbnw=138&prev=/images%3Fq%3Dgambar%2Bkaret%2Bgelang&hl=fr&usg=__GHL8p1w3WdlmD-e0S7g7Qx_HKBw=&ei=tRFOS4vPOZiW_QbNn7inBw&sa=X&oi=image_result&resnum=7&ct=image&ved=0CBMQ9QEwBg
Tuesday, January 12, 2010
Kuah Ikan Teteaji
Bahan
-Ikan Makarel ½ kg
-Cabe merah 3 buah, belah
-Bawang Bombay 1 buah, iris tipis
-Bawang putih 3 siung, iris tipis
-Tomat 1 buah, belah empat
-Kunyit bubuk 3 sdt
-Jintan bubuk 1 sdt
-Cabe merah bubuk 2 sdt
-Ketumbar bubuk 1 sdt
-Paprika bubuk 2 sdt
-Jeruk nipis 1 buah
-Daun salam 2 lembar
-Air 1 panci sesuai selera
-Minyak sayur 6 sdm
-Garam, gula sesuai selera
Cara membuat
Masukkan ikan didalam panci, taburi dengan bumbu bubuk dan bawang bombai, bawang putih, daun salam, garam dan gula. Aduk hingga rata kemudian tuang air dan masak di api sedang hingga mendidih. Setelah mendidih masukkan minyak sayur serta tomat. Tunggu hingga tomat lunak kemudian tuangi dengan perasan jeruk nipis, matikan api lalu masakan siap disajikan
Bakpau
Bahan rotinya
•Terigu ½ kg
•Kelapa kering yang dihaluskan 7 sdm
•Gula 2 sdm
•Garam ¼ sdt
•Air ½ gelas kecil
•Ragi kue (yeast) 2 sdt jika memakai ragi basah, jika kering cukup 1 bks (7 gram)
•Kertas roti yang sudah dipotong bujur sangkar ukuran 6x6 cm
Bahan isinya
Inti kacang hijau
•Cukup haluskan kacang hijau yang sudah direbus dengan garam sedikit hingga lembut.
•Campur adonan dengan gula dan bentuk bulat sesuai selera.
Inti ubi jalar
•Haluskan ubi yang telah direbus.
•Campur dengan gula pasir dan sedikit garam, bentuk bulat sesuai selera.
Inti kelapa
•Masak air hingga mendidih kemudian campur dengan gula merah hingga larut.
•Masukkan kelapa dan garam serta gula pasir sesuai selera hingga air mengering lalu inti siap digunakan.
Cara Membuat
Campur semua bahan diatas tanpa terkecuali hingga kalis, uleni hingga tercipta rongga-rongga udara. Ambil sedikit adonan bentuk bulat sesuai besar yang diinginkan lalu isi dengan bahan isian sesuai selera, sisihkan dan diamkan selama kurang lebih ¼ jam. Panaskan kukusan dengan api kecil hingga airnya mendidih, masukkan Bakpau serta masak hingga matang selama kurang lebih 7 menit.
Tips :
-Balut tutup kukusan dengan kain yang menyerap agar uap tidak jatuh ke bakpau selama mengukus.
-Jangan menggunakan bahan isian yang dingin (baru dari kulkas) atau panas karena akan membuat bakpau tidak mengambang sempurna, hendaklah tunggu hingga sesuai dengan suhu ruangan.
Monday, January 11, 2010
Tour Hasan
Merupakan komplek pemakaman raja-raja Maroko dari dinasti Alawiyyin yang memerintah sekarang. Terletak di jantung kota Rabat. Didalamnya hanya terdapat makam raja Mohammed V yang wafat pada tahun 60an, raja Hasan II yang wafat pada tahun 1997 dan Amir Abdullah yang merupakan adik kandung dari raja Hassan II.
Masih di dalam area makam tersebut, terdapat Masjid, menara dan banyak tiang-tiang yang semula direncanakan sebagai pelebaran masjid tersebut tetapi entah kenapa tidak jadi dibangun serta dikelilingin benteng yang sudah tinggal sisa-sisa termakan waktu yang masih tetap dilestarikan sampai sekarang.
Untuk masuk kedalam area komplek tersebut sama sekali tidak dikenakan biaya apa-apa seperti laiknya masuk ke tempat bersejarah lainnya tetapi khusus bagian makam masyarakat umum hanya diperkenankan untuk melihat dari atas saja sementara keberadaan makam tersebut di basement yang dijaga dengan pengawal khusus. Ada seorang qari terus-menerus melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an. Makam tersebut hanya boleh dimasuki oleh orang tertentu saja dan waktu yang tertentu juga seperti peringatan hari wafatnya raja yang dimakamkan disana.
Bangunan makam berbentuk bujur sangkar tersebut lebih tinggi dari masjid yang berdempetan letaknya. Atapnya berbentuk piramid yang terbuat dari genteng pilihan berwarna hijau berhiaskan ornamen khas Andalusia. Di pilar pintu masuk terdapat seorang pengawal bangunan tersebut yang mengenakan pakaian berwarna merah dengan topi hijau dan putih yang membawa senapan. Lantai makam tersebut berlapiskan pualam nomor satu berwarna abu-abu mengkilap. Terdapat beberapa lampu chandelier plus gypsum yang menghiasi makam tersebut. Di pinggir terdapat beberapa bendera Maroko, tempat dupa dan pembatas jalan yang berwarna emas. Dindingnya semua dilapisi keramik yang dibentuk mozaik khas Andalusia. Perlu diketahui mozaik itu dibikin dari keramik yang sengaja dipotong satu-satu beraneka warna dan disusun seperti laiknya kita menyusun puzzle yang dominan berwarna biru.
Belum cukup sampai disitu saja jika kita melihat keatas langit-langit makam, maka terlihatlah hiasan berwarna emas yang menghiasi seluruh langit-langit makam tersebut, sungguh sangat megah.
Berpose dengan pengawal didepan gerbang makam
Benteng yang sudah tua termakan waktu
Makam dan masjid dari kejauhan
Tiang-tiang
Kubah makam
Syarat-syarat kepengurusan KTP Maroko bagi warga asing (Indonesia)
Bagi masyarakat asing (Indonesia* red) yang bermukim di Maroko (Morocco) lebih dari tiga bulan wajib untuk mengurus KTP. Berikut ini adalah hal yang akan diurus:
•Materai seharga 100 DH
•Fotocopy surat keterangan kuliah, bekerja yang dikeluarkan instansi bersangkutan
•Fotocopy surat nikah (khusus bagi istri)
•Fotocopy surat tagihan listrik dan air
•Fotocopy surat keterangan ikut suami atau keluarga (bagi keluarga)
•Fotocopy surat kontrak rumah bagi yang menyewa atau keterangan tinggal di asrama (jika tinggal disana)
•Fotocopy paspor
•Pasphoto ukuran 3x4 sebanyak 6 lembar
•Mengisi lembaran formulir dari kantor kepolisian setempat
•Fotocopy KTP lama (bagi yang sudah punya sebelumnya)
- Masing-masing lembaran dokumen harus dibubuhi materai 2 dh dan dilegalisasi dari Mukataah (kantor legalisasi)
- Semua dokumen rangkap dua
* Masyarakat Indonesia bebas VISA
Saturday, January 9, 2010
Yokohama Monogatari (the story of Yokohama) / Manga
Friday, January 8, 2010
Dulu dari guruku
Dulu waktu masih SD aku sering di beri tugas oleh guruku membuat kerajinan tangan atau hasta karya seperti bikin bunga, boneka, menyulam, dll. Tidak hanya membikin suatu karya tetapi oleh guruku yang kreatif itu kami kadang disuruh memperagakan bagaimana cara menyuci yang baik, mengepel lantai dan membersihkan kuningan.
Cukup membawa satu kuningan dirumah yang bernoda dan selanjutnya di kerjakan disekolah atas pengawasan guru tersebut. Caranya yaitu gosok kuningan tersebut dengan abu gosok sampai noda di kuningan hilang, cuci bersih dan gosok dengan jeruk nipis. Niscaya kuningan tersebut bersih. Eeeeeeh sampai di rumah karena kagum dengan hasilnya akhirnya ibuku menyuruh aku membersihkan peralatan kuningan di rumah. Benar-benar pelajaran yang berguna, Terima kasih guruku...Jasamu tidak akan terlupakan...
Syarat Pengurusan Surat Nikahku
Seperti pada postingan yang lalu* bahwa saya dan suami saya menikah di Maroko karena ketidakmungkinan kami menikah di negara sendiri alias Indonesia. Hal itu disebabkan banyak halangan yaitu: ayahku baru saja mengambil cuti panjang, calon suamiku yang masih kuliah di Maroko itu lagi di Saudi untuk menunaikan ibadah haji yang mana rencananya akan ke Qatar untuk menikah disana namun segala usaha kami untuk mendapatkan visa gagal maka diputuskanlah kami akan menikah di negara tempat suamiku itu bermukim dengan catatan ayah mengambil cuti lagi namun hanya cukup seminggu saja.
Pada saat itu kami langsung sibuk mengurus segala sesuatunya yang dibutuhkan untuk menikah terutama pengurusan berbagai dokumen yang akan dipakai sebagai syarat kami menikah yaitu:
1.fotocopy Paspor kedua calon pengantin beserta wali pengantin perempuan (ayahku sendiri) beserta VISA (jika ada).
2.Surat Persetujuan untuk menikah (dua versi yaitu bahasa Indonesia dan Arab (sesuai bahasa tempat bermukim).
3.Avidavit (kartu keluarga) yang di keluarkan KBRI setempat (waktu itu aku tinggal di Qatar bersama ortu).
4.Permohonan numpang nikah WNI dari KBRI tempat bermukim (Qatar) ke KBRI yang dituju (Maroko).
5.Surat keterangan status suami.
6.Surat kesediaan orang tua untuk menikahkan anaknya bagi kedua belah pihak.
7.Pasphoto 3x4 sebanyak 6 lembar.
8.Biaya buku nikah.
* Cerita pertemuanku
daun Kasbur dan Makdonis
Djemaa El Fna
Adalah tempat berjejernya banyak souks (pasar tradisional) yang terkenal di kota Marrakech yang bertempat di jantung kota. Pasar itu sangat banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Tidak jauh dari pasar tersebut juga ada sebuah masjid tua yang bernama Koutubia. Konon namanya berasal dari kata kutub (buku dalam bahasa Arab) karena dulunya di sekitar masjid tersebut banyak penjual buku. Masjid itu juga termasuk masjid paling tertua di Marrakech.
Di arena pasar tersebut juga banyak kita temukan café-café, penjual bumbu bubuk seperti merica, jintan, kunyit, kayumanis yang ditata menyerupai pyramid diatas dorongan yang dicat sangat artistik juga mereka menjual beragam kacang-kacangan. Selain penjual bumbu dan kacang juga ada banyak orang yang menjual jus jeruk yang segar sekali hanya seharga 5 DH/gelas. Jika diperhatikan barang yang dijual di pasar maka kita akan melihat dagangan yang unik serta tidak biasa seperti, gigi, kulit ular, dll.
Djemaa el fna lebih indah dan lebih semarak jika dikunjungi pada waktu malam karena ada banyak penjual makanan khas Maroko yang berjualan di tenda ditengah-tengah arena pasar yang tidak beroprasi di siang hari. Segala jenis masakan mulai dari Tajine (masakan khas Maroko berupa daging yang dimasak dengan bumbu tertentu) sampai Pastella (kue khas Maroko berupa ayam dan kacang yang dibalut dengan kulit semacam kulit lumpia beraroma kayu manis yang berasa gurih dan manis) dapat ditemukan disana. Waktu itu aku dan suamiku memesan kepala kambing, wow..sungguh enak. Tendanya hanya berisi kursi-kursi panjang yang mengelilingi dapur mini ditengah-tengah setiap tenda dimana koki siap melayani. Harus diingat bahwa makan disini tidaklah boleh berlama-lama sebab hampir bisa dipastikan pada jam tertentu pengunjung sangat banyak yang mengantri di belakang orang yang sedang makan. Cukup memesan makanan dan atai (teh khas Maroko) akan dihidungkan juga. Harga makanan disini terjangkau dan hampir sama dengan di tempat lain. Disetiap tenda bisa dipastikan ada seseorang pelayan yang sangat agresif memanggil orang-orang yang masih berseliweran jalan untuk singgah ke tendanya, tidak hanya dalam bahasa setempat (darijah) mereka juga berbahasa Inggris, Spanyol, dll pokoknya heboh sekali.
Sudah kenyang makan, jangan langsung pulang berkelilinglah ke sekitar maka anda akan menemukan banyak atraksi disana seperti tarian, sulap, pertunjukan monyet, ular kobra, pendongeng, pemain musik yang masing-masing di kelilingi dengan orang yang melihatnya. Biasanya mereka meminta saweran berapa saja sebagai uang lelah pertunjukan. Disana juga ada para wanita yang menawarkan jasa henna (inai) dan meramal nasib, namun buat meramal dan melukis henna kamu harus menanyakan berapa upahnya sebelum menggunakan jasa mereka karena terkadang mereka tidak mematok harga yang standar kepada semua orang. Memang mereka sangat agresif mengajak kita untuk menggunakan jasanya namun ujung-ujungnya kita harus membayar mahal sekali. Begitupun dengan pertunjukan monyet. Pernah saya menyaksikan ada seorang turis Prancis yang hanya berfoto dengan monyet disana harus membayar 50 DH padahal sebelumnya saya melihat warga setempat membayar 10 DH untuk pertunjukan monyet, makanya jangan langsung memakai jasa mereka sebelum bertanya berapa upahnya. Bagi yang ingin membeli oleh-oleh juga harus benar-benar menawar serendah-rendahnya jangan seperti saya yang pernah harus membayar tiga kali lipat dari harga pasar biasanya.
Selain tenda-tenda, pasar dan cafe kita juga bisa menemukan kereta kuda yang parkir didekat pasar. Biasanya dengan tarif kurang lebih 200 DH kita sudah bisa berkeliling Marrakech. Biasanya juga ada bis bertingkat berwarna merah yang juga menawarkan jasa berkeliling ke tempat wisata di Marrakech, hanya cukup membayar 130 DH. Perjalanan wisata dengan bis tersebut dibagi atas dua kategori yang melewati tempat wisata yang berbeda juga.
Masjid Koutubia di malam hari
source pic Djemaa el fna www.google.com
Facebook Badge
The beginning of making this blog
Maroko atau al-Magrib (Morocco: Inggris), pada awalnya sungguh tidak pernah terpikirkan autor untuk mengunjunginya apalagi sampai menetap di negeri yang sangat asing tersebut bahkan sangat jarang terdengar oleh telinga dan sedikit pun tidak pernah terbetik di hati saya untuk mengunjunginya.
Ia terletak di benua Afrika bagian utara, berbatasan dengan negara: Spanyol di sebelah utara, Aljazair di sebelah timur, Mauritania di sebelah selatan dan di bagian sisi baratnya membentang lebar samudera Atlantik hingga ke benua Amerika. Jarak dari Indonesia sendiri ditempuh 18 jam perjalanan via airplane.
Maroko menyimpan sejuta kenangan yang hampir dipastikan tidak akan saya lupakan seumur hidup. Bagaimana tidak, di negeri Ibnu Batouta tersebutlah penulis bertemu, menikah dan mengarungi empat tahun bahtera perkawinan. Negerinya sangat eksotik sayang untuk dilupakan begitu saja berlalu termakan waktu.
Tujuan awal penulisan blog ini adalah pengenalan dan penggalian budaya masyarakat setempat (Maroko red) serta dokumentasi perjalanan saya selama merantau di negeri tersebut. Berbekal dengan pengalaman tinggal selama empat tahun tersebut serta keinginan kuat untuk mendokumentasikan cerita-cerita unik pelengkap koleksi foto serta budaya dan tradisi masyarakat setempatlah membuat saya sedikit nekat untuk menuliskan blog pertama saya ini.
Saya memilih Judul "Untaian Cerita dari al-Magribi", untuk mendokumentasikan setiap perjalanan penulis ke daerah-daerah tertentu serta objek unik yang penulis tidak pernah jumpai dimanapun baik di Qatar, tempat bermukim penulis sebelumnya seperti sistem jual beli dan Driyal yang berlaku serta sempat membuat keki dan kelimpungan penulis.
Saya sangat mengharapkan blog ini dapat menjadi semacam buku 'pintar' yang berisi info-info singkat yang dibutuhkan orang yang ingin berkunjung ke negara tersebut juga dapat menjadi tour naratif yang deskriktif sehingga seolah-olah pembaca dapat merasakan 'aroma' Maroko serta menyelami pengalaman saya.
Banyak sekali hal-hal yang sangat layak kita ketahui tentang Maroko, bagaimana tidak Indonesia sebagai Negara Islam terbesar harus tahu tentang sejarah peradaban Andalusia yang sangat lama serta kokoh yang berada di sebagian daerah Maroko. Juga dari segi tokoh-tokoh baik ilmuwan, penjelajah dan pejuang yang mengharumkan segenap persada dunia Islam pada khususnya adalah orang Maroko. Hubungan emosional masyarakat Maroko dan Indonesia yang sangat dekat juga dirasakan penulis sebagai alasan tepat penulisan blog ini. Bagaimana tidak dahulunya proklamator kita dan raja Mohammed V berkarib dekat sampai-sampai terdapat penamaan jalan yang mengambil nama 'Jakarta', 'Bandoeng' serta 'Soekarno' begitu pula terdapat nama tempat 'Casablanca' yang sebenarnya adalah nama salah satu kota penting di Maroko.
Mungkin selama ini terbetik dalam benak kita bahwa universitas Islam yang tertua di dunia adalah Al Azhar-Cairo padahal ditilik dari sejarah ternyata universitas Al Karawiyyin di kota Fes telah berdiri kokoh 120 tahun sebelum Al Azhar serta adalah salah satu alumninya seorang pemimpin gereja katolik tertinggi Vatikan-Roma yaitu Paus Paulus Salvatore VIII!!!.
Arita Agustina Med HATTA