Pernikahan di negara ini hanya terjadi dikala musim dingin berakhir yaitu pada awal musim panas yang ditandai dengan libur panjang serta menghangatnya udara. Pada saat itu banyak ditemukan rumah wanita yang di datangi arak-arakan orang yang membawa nampan yang ditutup dengan tutup berbentuk pyramid yang terbuat dari logam metal ataupun kuningan terkadang juga dilapisi dengan kain hiasan yang sudah dibordir.
Nampan tersebut sudah diisi dengan beragam macam jenis antaran seperti gula, pakaian, dll sebagai symbol dilamarnya seorang wanita oleh pria. Tak lupa pula mereka membawa bunga dan juga ada pula yang membawa hewan ternak seperti kambing atau yang mampu membawa sapi.Dalam acara iring-iringan mereka membawa seserahan serta pemusik dan ber-zagarouda (siulan khas) yah…pokoknya heboh sekali.
Setelah sang pengarak diterima oleh keluarga maka tanggal pernikahan telah ditentukan, biasanya diadakan pada awal atau pertengahan musim panas yang mana pada saat itu hari liburan dan juga puncak kedatangan turis asing maupun domestic. Perlu diketahui bahwasanya banyak masyarakat Maroko yang tinggal di luar Negeri bisanya di Negara-negara Eropa serta sudah menjadi warga Negara sana Namun masih mengingat dan menjunjung tinggi kebudayaan negerinya walaupun mereka sudah menjadi besar.
Hari pernikahan yang sudah ditentukan datang maka sang mempelai akan melakukan beberapa ritual yakni;
1.Hammam
Sebelum upara pernikahan yang sakral sangat diwajibkan bagi sang mempelai untuk mandi sebagai symbol perbersihan jiwa dan raga. Ritual ini mirip dengan tradisi midodareni atau siraman yang ada di negara kita. Mempelai wanita kan didampingi oleh wanita yang dituakan yang disebut negaffa atau negassa dan akan memimpin seluruh prosesi siraman tersebut.
Ritual tersebut dilakukan di ruangan yang gelap dengan sinaran lilin serta wewangian yang berasal dari aromatherapy serta bunga-bungaan sebagai symbol kebahagiaan.
2.Henna (Acara Beberiska)
Setelah melalui ritual hammam maka ritual selanjutnya adalah henna. Pada tahap ini, acara ini dilakukan pada malam sebelum 'the big day'. Hanya wanita saja yang ada dalam acara ini. Calon pengantin akan mengenakan tachita yang berwarna hijau dan penutup kepala yang dihiasi ornamen-ornamen unik seperti mutiara dan batuan mulia lainnya.
Ada seorang hannaya (pelukis henna) yang akan mengaplikasikan henna ketangan dan kaki mempelai wanita yang akan disaksikan oleh wanita dari kedua belah pihak keluarga dan juga teman wanita sang mempelai.
Konon ritual ini bermakna untuk menjauhkan pengantin dari serangan penyakit dan symbol kesuksesan dan kemapanan dalam berumah tangga.
Didalam acara ini seorang tetua akan memberikan nasihat-nasihat pernikahan dan 'rahasia' pernikahan kepada pengantin. Biasanya nama pengantin lelaki akan di lukiskan di henna tersebut. Biasanya pengantin wanita tidak akan diperbolehkan melakukan pekerjaan rumah tangga hingga bekas henna telah hilang dari kulitnya.
4.H'dia (Hadiah)
Adalah seserahan yang akan diberikan oleh wanita dari pengantin laki-laki. H'dia berupa perlengkapan rumah tangga dan keperluan pengantin wanita seperti: perhiasan, bedcover, pakaian, sandal dan yang paling penting adalah barang-barang symbol seperti susu yang berarti kesucian dan gula symbol dari kebahagian dalam rumah tangga.Selain barang-barang tersebut, orang Arab yang konon sangat heboh dalam memberikan seserahan maupun mas kawin juga akan menyertakan rumah dan segala isinya bagi mempelai wanita namun hal itu jarang terjadi serta hanya yang sangat mampu saja yang akan melakukannya.
5.Berza
Puncak dari pesta pernikahan adalah berza yaitu resepsi yang diwarnai dengan musik, zagarouda dan tarian semalam suntuk. Pada acara ini pengantin akan didandani dengan dandanan yang sangat memukau. Sebelum pengantin didudukkan ke kursi pelaminan maka pengantin akan diarak dulu ditandu yang sudah dihiasi dan akan diputar-putar di dalam ruangan pesta.
Semua pengantin di berbagai negara dipuja dan menjadi pusat perhatian tetapi pengantin Maroko diperlakukan seperti raja dan ratu tak perduli dia dari kalangan apa dan statusnya apa, baik kaya ataupun miskin.
Acara berlangsung di rumah, villa yang disewa ataupun gedung tetapi tidak seperti di negara kita mereka hanya mengundang saudara dan handai tolan baik dekat maupun jauh tanpa ada kehadiran orang asing jadi keakraban akan tercipta dan pesta yang ada menjadi private party.Puncak acara akan dimulai sehabis isya dan akan berakhir besoknya atau berhari-hari kemudian. Dulu ada tradisi yang mengharuskan pengantin wanita untuk menunjukkan bekas keperawanan mereka di sprai namun hal ini sekarang tidak lagi dilakukan